Liputan6.com, Morowali - Sebuah kapal tanker berbobot 1500 ton, karam di wilayah perairan Morowali Sulawesi Tengah, Kamis, 26 April 2018, pagi sekitar pukul 04.00 Wita. Kapal Sarana Tehnik Bahari (STB) diketahui bertolak dari Kota Makassar menuju Pelabuhan PT IMIP di Morowali.
Rencananya, kapal akan tiba pada Jumat, 27 April 2018 pagi di Pelabuhan PT IMIP Morowali. Namun, kapal hilang kontak hingga Jumat pagi.
Tim SAR Kendari yang baru mengetahui kabar tersebut pada Kamis Kamis malam pukul 20.50 Wita, langsung menuju lokasi terakhir kapal karam itu. Tim yang mengendarai KM Pacitan, bergerak cepat begitu mengetahui kecelakaan itu.
Jumat pagi, tim SAR tiba di lokasi tenggelamnya kapal. Namun, tidak ada satu pun awak kapal yang berada di lokasi. Kapal yang karam pun tidak tampak di permukaan laut.
"Kita kerahkan KM Pacitan, kapal di Kantor SAR Kendari yang paling cepat. Kita harapkan, bisa menolong dengan cepat para korban," ujar Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi.
Baca Juga
Advertisement
Usai melakukan pencarian, Jumat pukul 14.00 Wita, 11 ABK kapal ditemukan tim pencari dalam keadaan selamat, tetapi ada seorang ABK ditemukan tewas. Dari keterangan para korban yang selamat diketahui jika masih ada empat orang ABK yang hilang.
"Jadi karena kapal tidak diketahui tenggelamnya, nanti terungkap saat ada 11 orang ABK yang ditemukan ditengah laut, daro keterangan mereka kita tahu jika ABK ada 16 orang," ujar Kepala Kantor SAR Kendari.
Dari keterangan perusahaan, kapal karam itu memuat semen curah. Rencananya, semen yang diangkut dari Makassar itu akan dibawa ke Morowali untuk bahan bangunan PT IMIP.
Setelah melakukan pencarian kembali, tiga ABK KM STB 1500 berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR gabungan. Kapal tugboat Rimau 33, menemukan tiga orang terombang-ambing berpegangan pada papan pelampung di perairan Morowali.
Ketiganya yakni, Karibian (20), M Hasan (24) dan Vigo. Sementara, 1 ABK masih hilang yakni, Hapita Monrova (25).
"Ada 3 orang yang hilang (sudah ditemukan) dari 4 orang yang dilaporkan, ditemukan dalam keadaan selamat meskipun kondisinya lemah," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.
Ketiga orang yang selamat, sementara dirawat di atas kapal KM Pacitan milik Kantor SAR Kendari. Sementara, 11 orang penumpang lainnya yang selamat, sudah dibawa ke Morowali untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, ABK yang meninggal diketahui bernama Agung. Agung diduga ikut terseret dan tenggelam saat kapal mulai karam.
Penyebab Kapal Karam Masih Misterius
Hingga saat ini, penyebab karamnya kapal tanker Sarana Teknik Bahari belum bisa diketahui. Kemungkinan karam karena dihantam gelombang juga masih menjadi tanda tanya.
"Belum kami dapat informasi, sebab belum bisa menanyai pihak ABK karena masih lemah dan shock," ujar Wahyudi.
Kapal tersebut hilang tak berbekas di Perairan Morowali sehingga, baik tim SAR dan 9 instansi terkait yang terlibat, kesulitan mengidentifikasi bangkai kapal.
"Kami masih upayakan pencarian korban hilang. Terkait kapal, kami utamakan korban yang hilang dulu," ujar Yudi.
Diketahui, 11 orang awak kapal yang ditemukan selamat yakni, kapten kapal John Heney, mualim (penunjuk jalan) Albert Telaumbana, ABK masing-masing Nunang Kumar, Apud, Endang, Yusril, Andrean, Jualiang, Galang, Erik dan Wawan.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement