PARFI56 Beri Dukungan untuk Perempuan dan Film Indonesia

PARFI56 menyatakan dukungannya untuk film Indonesia.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 29 Apr 2018, 10:30 WIB
Marcella Zalianty (Deki Prayoga/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta PARFI 56 dan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Perfilman) Kemendikbud berkolaborasi dengan Rumah Millennials mengadakan kembali Future Destination 3.0.

Acara yang diselenggarakan PARFI56 dan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Perfilman) menyelenggarakan acara tersebut untuk diskusi dan bedah film Kartini.

Melalui sang ketua, Marcella Zalianty, PARFI56 menyatakan dukungannya untuk film Indonesia, sekaligus merayakan Hari Kartini yang belum lama ini diperingati di Indonesia.

"Memang bentuk dukungan kita sama film Indonesia. Kita merayakan bersama selebrasi Hari Kartini. Jadi Kartini memang mengangkat pendidikan, jadi sehingga kami ingin perempuan memiliki spirit dan pendidikan yang tinggi ke depannya," kata Marcella Zalianty, ditemui dalam acara Bedah Film dan Nobar Film Kartini di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).

 


Generasi Milenial

Meski senang dengan kesuksesan film baru yang dibintanginya yang diangkat dari kisah nyata Risa Saraswati tersebut, Prilly mengaku ditakuti sama adik laki-lakinya. (Nurwahyunan/Bintang.com)

 

Tak hanya Marcella Zalianty, Prilly Latuconsina sebagai perwakilan generasi muda juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia membawa misi khusus untuk para generasi milenial terkait perempuan dan pendidikan.

"Sebagai generasi milenials atau muda, menginginkan bahwa sosok Kartini peting bagi generasi milenials. Pendidikan sudah gampang dan informasi semuanya ada di online bisa membuat warga malas. Gimana caranya meneruskan perjuangan Kartini sebagai generasi muda," kata Prilly Latuconsina.

 


Pentingnya Perempuan

Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film tentang salah satu pahlawan Indonesia. Kini, suami Zaskia Adya Mecca itu sedang membuat film Kartini. Tokoh yang dikenal memperjuangkan hak-hak perempuan. (Nurwahyunan/Bintang.com)

 

Dari perwakilan praktisi perfilman Indonesia, Hanung Bramantyo juga meramaikan diskusi. Ia membeberkan pentingnya perempuan dan pendidikan. Apalagi untuk di dunia pekerjaan dan politik.

"Dua hal penting perempuan dan pendidikan. Dari dulu masalahnya adalah pendidikan dan lapangan pekerjaan. Sampai saat ini situasi politik kandidat perempuan belum ada dan susah. Tokoh perempuan yang muncul di permukaan masih sedikit. Paling cuman Risma, Khofifah, Susi, dan Sri Mulyani. Membutuhkan banyak lagi sosok perempuan yang tampil," kata Hanung Bramantyo.

Hal menariknya, selain menghadirkan sesi dialog dan diskusi terbuka dengan para narasumber yang ahli di bidangnya, para peserta yang hadir juga akan diajak untuk ‘nobar’ atau nonton bareng film Kartini. Dari kegiatan tersebut diharapkan generasi millennials mampu memahami teori serta melihat langsung aplikasinya di dalam sebuah film ber-genre pendidikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya