Megawati: Isi Mobil Wali Kota Risma Ada Cangkul dan Cetok

Megawati mengapresiasi Risma karena selama ini berkenan turun ke lokasi melihat langsung kondisi lingkungan kota dan warga yang dipimpinnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2018, 20:21 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Seokarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dhimas Prajasa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memuji kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sukses menata lingkungan hidup di Kota Pahlawan itu.

"Mbak Risma ini sebenarnya wali kota atau preman. Wali kota, kok, gini lelaki atau perempuan. Kalau lihat mobil dinasnya isinya ada cangkul, sepatu, cetok, dan lainnya," kata Megawati di hadapan ratusan peraih Kalpataru yang mengikuti acara di kediaman Wali Kota Surabaya, Sabtu (28/4/2018) seperti dilansir dari Antara.

Menurut Megawati, Risma telah berhasil menata lingkungan di Kota Surabaya menjadi asri dengan banyaknya taman. Bahkan, dalam waktu dekat, Risma akan membuat Kebun Raya Mangrove di Wonorejo.

Dalam hal ini, Megawati menekankan bahwa pemerintah dapat bertindak sebagai fasilitator upaya pelestarian lingkungan hidup.

Megawati mencontohkan kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menata lingkungan hidup di Surabaya. Bahkan, Megawati mengapresiasi Risma karena selama ini berkenan turun ke lokasi melihat langsung kondisi lingkungan kota dan warga yang dipimpinnya.

Ia juga menghimbau masyarakat agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pasalnya, jika hanya mengandalkan peran pemerintah, upaya pelestarian lingkungan akan jadi sia-sia.

"Saya pernah di pemerintahan. Sebagai Presiden RI waktu itu. Jadi, saya pikir semua masyarakat harus turut bergerak memajukan Indonesia melalui lingkungan hidup," kata Megawati.


Upaya Risma

Walikota Surabaya melakukan sambutan sekaligus ship tour di atas kapal pesiar (12/12). Risma terus mengembangkan potensi wisata cruise yang dimiliki Surabaya. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan).

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan beberapa upayanya dalam hal melestarikan lingkungan. Ia mengaku sudah melibatkan masyarakat, misalnya tentang budi daya sampah.

Risma mencontohkan, beberapa kampung di Surabaya yang sudah memiliki program budi daya sampah menjadi pupuk atau melalui Bank Sampah.

Hasilnya, lanjut dia, saat ini jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuang akhir (TPA) menurun hingga 1.000 ton per hari.

Angka tersebut menurun dari sebelumnya 3.000 ton pada saat Risma menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan Surabaya beberapa tahun lalu.

"Kami punya program urban farming. Produknya, ada selada ungu dan selada kriting meski baru kami suplai ke hotel bintang lima saja," kata Risma.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya