Liputan6.com, Jakarta - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto tidak mempermasalahkan jika lembaga antikorupsi itu membantu menelusuri rekam jejak bakal calon wakil presiden (cawapres).
"Ya kalau diminta seperti kemarin orang-orang menteri-menteri diminta pada KPK. Ada laporan enggak, ya paling yang menyampaikan ini yang ada pada saya dilaporkan ke saya seperti ini. Selanjutnya tergantung sepenuhnya Pak Presiden," kata Bibit di Kantor PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Advertisement
Bibit pun enggan menanggapi pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang siap membantu capres menelusuri rekam jejak cawapresnya, dinilai bersifat politis.
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada publik terkait apakah ada muatan politis atau tidak dalam pernyataan Ketua KPK.
"Ya enggak tahulah bisa saja orang menilai seperti itu toh. Bisa saja. Dan boleh-boleh saja menilai seperti itu. Tergantung Pak Agusnya sendiri iya apa enggak," ucap mantan Wakil Ketua KPK itu.
KPK Siap Bantu
Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku siap jika diminta para capres 2019 menelusuri rekam jejak calon wakil presiden (cawapres). Menurut Agus itu adalah hal yang biasa dilakukan KPK.
"Itu pekerjaan kita sehari-hari," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 27 April 2018.
Agus menuturkan, tidak hanya calon presiden atau presiden yang dibantu oleh KPK dalam menyeleksi bawahannya. Para menteri pun juga dibantu dalam menelisik rekam jejak para eselon I.
"KPK itu bukan hanya pilihan presiden, KPK itu dimintai pendapat waktu mau mendapatkan bintang tanda jasa, bukan hanya menteri, eselon-eselon I itu kalau menterinya pengin mendapat orang yang baik, selalu minta pendapat KPK," ungkap Agus.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement