Liputan6.com, Agam - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengingatkan warga untuk tidak mendekati Gunung Marapi dalam radius tiga kilometer. Peringatan ini dikeluarkan setelah gunung tersebut mengalami erupsi pada Jumat, 27 April 2018, pukul 18.20 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Wahyu Bestari menyebutkan peringatan dan imbauan itu telah disampaikan ke sejumlah camat yang berada di kaki gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, yakni Kecamatan Sungaipua, Canduang, dan Baso.
Status Gunung Marapi dalam kondisi Level II atau Waspada karena pada Jumat sore lalu, gunung tersebut mengalami erupsi beberapa kali. Amplitudo erupsi ini hanya mencapai sembilan milimeter dan tergolong erupsi kecil dengan durasi 27 detik.
Dengan kondisi itu, BPBD Agam telah mengerahkan anggota Kelompok Siaga Bencana (KSB) di kecamatan tersebut. Selain itu, mereka menyiapkan anggota Satuan Tugas (Satgas) BPBD setempat dan anggota Pusdalops sebanyak 16 personel.
Baca Juga
Advertisement
"Anggota Satgas dan Pusdalops ini akan turun ke lokasi untuk mengevakuasi warga apabila gunung mengeluarkan abu vulkanis dengan cukup tebal," ucap Wahyu di Lubukbasung, Minggu (29/4/2018), dilansir Antara.
Saat ini, aktivitas masyarakat di tiga kecamatan itu masih seperti biasa. Ada yang bertani, berkebun, dan melakukan aktivitas rutin lainnya.
Terkait jumlah warga yang tinggal di daerah rawan erupsi Gunung Marapi itu, Wahyu menambahkan, BPBD Agam belum memiliki data dan sedang menghimpun data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat lantaran sebagian warga yang memiliki kartu tanda penduduk di daerah itu.
Namun, sebagian warga itu tidak berada di kampung halaman mereka di kaki Gunung Marapi. "Berdasarkan data ini, kita bisa mengetahui berapa jiwa warga yang tinggal di daerah rawan erupsi gunung tersebut," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Erupsi Dianggap Wajar karena Status Waspada
Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), erupsi pada Jumat sekitar pukul 18.20 WIB. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar, Hartanto, mengatakan erupsi tersebut wajar karena gunung berstatus Waspada (Level II).
Ia mencatat tinggi kolom erupsi sekitar 300 meter dari puncak kawah mengarah ke tenggara dengan warna abu tebal. Karena aktivitas tersebut, ia merekomendasikan agar dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak gunung dilarang ada aktivitas pengunjung atau wisatawan.
"Statusnya waspada, jadi memang aktivitasnya dapat meningkat sewaktu-waktu. Bagi masyarakat kami harap agar memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan," jelasnya, diwartakan Antara.
Adapun Gunung Marapi terakhir kali erupsi pada awal Juni 2017. Gunung tersebut berstatus Waspada sejak Agustus 2011.
Advertisement