Status Juara Liga 1 Buat Bhayangkara FC Seperti Leicester City

Bhayangkara FC mendapatkan ekspektasi tinggi di musim ini.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 29 Apr 2018, 20:30 WIB
Bhayangkara FC mendapatkan ekspektasi tinggi di musim ini. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Ekspektasi besar mengiringi perjalanan Bhayangkara FC di kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak musim ini. Bagaimana tidak, tim berjuluk The Guardian tersebut berstatus sebagai juara bertahan.

Kegagalan Bhayangkara FC meraup poin penuh melawan Barito Putera pada Sabtu (28/4/2018), di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, menjadi pemicunya. The Guardian kembali urung mencatatkan kemenangan dalam empat partai terakhir setelah takluk 1-3.

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy menyebut timnya memiliki kemiripan seperti juara Liga Inggris musim 2015/16, Leicester City. Kedua tim sama-sama terseok setelah berhasil merengkuh trofi kompetisi domestik.

"Musim lalu kami main bagus, tetapi kami bukan Manchester City, Chelsea, atau Liverpool. Tetapi kami adalah Leicester City," ujar McMenemy.

Leicester memang mengalami penurunan performa semusim setelah mampu menggondol trofi Liga Inggris. Tim berjuluk The Foxes tersebut hanya bercokol di peringkat ke-12 pada 2016/17.


Klasemen Bhayangkara FC

Pemain Bhayangkara FC, Nikola Komazec dan Vladimir Vujovic, bersiap menghadapi Persija Jakarta pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bhayangkara FC saat ini hanya menempati peringkat ke-13 hasil dari sekali menang, dua seri, dan tiga kalah. Dalam empat partai teraktual, The Guardian gagal memetik kemenangan.

"Kami membutuhkan keberuntungan. Tetapi, sepertinya semua keberuntungan kami sudah terpakai semua musim lalu," kata Simon.

"Kami tetap fokus pertandingan demi pertandingan. Karena Bhayangkara FC juara bertahan, ekspektasi bakal tinggi," imbuh mantan arsitek Timnas Filipina itu.


Ekspektasi Tinggi

Simon mengakui bahwa Bhayangkara FC memikul ekspektasi tinggi di musim ini. Tapi, juru taktik asal Skotlandia tersebut telah mengantongi pembelaan.

"Tapi, ekspektasi seperti itu adalah dari orang yang tak tahu sepak bola. Tahun ini pasti lebih berat," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya