Liputan6.com, Cilacap - Tak seperti biasanya, Sabtu malam, 28 April 2018, suasana Majenang begitu mencekam. Kendaraan polisi hilir mudik di kota kecil ujung barat Cilacap, Jawa Tengah ini.
Seorang warga Majenang, Nuryadin, mengibaratkan malam itu layaknya akan ada kunjungan presiden. Di mana-mana, ada aparat berseragam. Suasana mencekam itu terjadi hingga Minggu (29/4/2018) dini hari.
Dia menduga, polisi menggelar razia minuman keras besar-besaran. Pasalnya, baru saja berembus kabar, nyawa dua orang kembali melayang diduga akibat minuman keras atau miras oplosan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang.
Baca Juga
Advertisement
Dua orang ini adalah, Harin Mulyono (42 th) warga Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, dan Teguh Haryanto (45 th) warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.
Sebelumnya, pada Kamis siang lalu, lima orang dirawat di RSUD Majenang usai menenggak miras oplosan. Dua selamat, tiga lainnya mengembuskan napas terakhir saat dirawat di IGD RSUD Majenang.
Tiga korban yang meninggal pada Kamis malam dan Jumat pagi lalu adalah Ahmad Haryanto alias Amak (27), Sugiyanto (33), dan Ibeng (47).
Adapun korban selamat dalam tragedi miras oplosan maut adalah Sugeng Prabowo (53) dan Sakti (44). Saat ini, dua korban selamat sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Tetapi, mereka masih menjalani rawat jalan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diduga Korban Keracunan Alkohol
"Yang terakhir ini, saya cuma dengar, yang OD (overdosis) itu cuma dua orang. Meninggal. Totalnya jadi lima," ucap Rohmat Sugiyanto, seorang petugas di RSUD Majenang, saat ditemui Liputan6.com, Minggu siang.
Kepala Bagian Umum RSUD Majenang, Dedi Sarwedi mengungkapkan, korban Harin Mulyono tiba di rumah sakit dalam keadaan kritis, Sabtu, 28 April 2018, sekitar pukul 08.30 WIB. Ia merupakan pasien rujukan dari Puskesmas 2 Majenang.
Saat masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), menurut Dedi, korban mengalami penurunan kesadaran, sesak napas, pusing, mual muntah, dan sakit perut hebat. Ia meninggal dunia pada pukul 20.22 WIB, setelah dirawat intensif di IGD selama kurang lebih 12 jam.
Adapun korban Teguh Mulyono datang ke rumah sakit sekitar pukul 13.30 WIB, dengan kondisi serupa, yakni pusing, mual muntah, dan sakit perut. Korban meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB, atau setelah dirawat di IGD sekitar tujuh jam.
Dua korban mengaku mengonsumi miras sebelum merasakan gejala yang muncul. Kesimpulannya, diduga dua korban mengalami intoksikasi (keracunan) alkohol, atau mengalami hal yang sama dengan tiga korban miras oplosan sebelumnya.
Advertisement
Jenis Miras Oplosan yang Renggut Nyawa di Cilacap
Namun begitu, penyebab kematian tidak dapat secara pasti ditentukan. Sebab diperlukan autopsi korban meninggal dunia. Dua korban terakhir sudah dimakamkan pada Minggu pagi tadi.
"Petugas dari RSUD Majenang sesaat setelah menerima pasien yang dicurigai karena intoksikasi alkohol sudah langsung menghubungi Kepolisian Sektor Majenang untuk koordinasi," dia menerangkan.
Terkait dua orang yang meninggal dunia terakhir ini, kepolisian masih bungkam. Sumber di kepolisian menyebut polisi tak akan lama mengungkap kasus ini.
Untuk diketahui, sebelumnya enam orang sempat dirawat di RSUD Majenang usai mengonsumsi miras oplosan yang terdiri dari minuman keras jenis vodka dicampur minuman kemasan.
Mereka mengonsumsi miras oplosan di rumah Sakti, salah satu korban selamat, di Desa Jenang, Kecamatan Majenang, pada Rabu siang.
Namun, pada Kamis siang, usai zuhur, mereka mengalami gejala serupa, kepala pusing, pandangan kabur dan sakit perut yang hebat. Beberapa korban muntah-muntah dan diare. Tiga korban selamat, namun tiga lainnya meninggal dunia.
Belakanga, dua orang kembali dibawa ke RSUD Majenang pada Sabtu siang. Sayang, nyawa mereka tak tertolong. Mereka meregang nyawa di ruang IGD.
Total, hingga Minggu sore, korban miras oplosan di Majenang, Kabupaten Cilacap, berjumlah lima orang.