Liputan6.com, Gorontalo - Ratusan penumpang di Bandara Djalaludin Gorontalo terlunta-lunta pascapenutupan bandara tersebut. Penutupan bandara imbas dari tergelincirnya pesawat Lion Air pada Minggu malam 29 April 2018.
Sejak Senin pagi (30/04/2018), para penumpang telah berdatangan ke bandara karena tidak mendapat informasi bahwa bandara ditutup.
Advertisement
"Tadi kata petugasnya, nunggu pesawat dievakuasi dulu baru bisa terbang," kata Sugianti, penumpang Lion Air yang rencananya berangkat bersama suaminya ke Jakarta ini dari Bandara Djalaludin Gorontalo.
Seharusnya ia bersama suaminya berangkat sekitar jam 06.00 Wita. Namun, informasi penerbangan dibatalkan baru diterima pukul 07.00 Wita.
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Sudah di bandara baru diberitahu jika hari ini bandara ditutup," ujar Rahman, penumpang lain.
Akibat pembatalan itu, ia mengaku terpaksa mengganti jadwal penerbangannya untuk 2 Mei 2018 berdasarkan saran dari pihak maskapai.
Roni Dalu, salah satu penumpang dari maskapai lain juga mengalami hal serupa. Dia pun bingung saat uang tiket mereka dikembalikan namun dengan syarat akan dipotong 15 persen.
"Tadi saya minta dialihkan ke Manado, namun pihak maskapai tidak bersedia mengalihkan," ujar dia di Bandara Djalaludin Gorontalo.
Penumpang Terus Berdatangan
Hingga kini, para penumpang masih terus berdatangan ke bandara Djalaludin Gorontalo untuk mengambil kembali biaya pembelian tiket pesawat mereka. Total ada 12 penerbangan yang terpaksa dibatalkan imbas dari penutupan bandara Djalaludin Gorontalo.
Airport Manager Lion Air Grup Yasir Hasan, menawarkan dua alternatif yaitu penumpang dipersilakan melakukan penjadwalan ulang keberangkatan atau uang pembelian dikembalikan. Seluruh uang pembelian tiket dikembalikan 100 persen ke penumpang.
"Seluruh penerbangan hari ini dicancel hingga menunggu investigasi dari KNKT," pungkas Yasir.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement