3 Comeback Fenomenal di Liga Champions

Liga Champions musim ini memasiki fase akhir.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 01 Mei 2018, 06:48 WIB
Liga Champions menghadirkan sejumlah comeback fenomenal. (AFP/Valery Hache)

Liputan6.com, Nyon - AS Roma menatap sejarah saat menjamu Liverpool pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadio Olimpico, Rabu (2/5/2018). I Giallorossi berharap bisa kembali melakukan comeback.

Pasukan Eusebio Di Francesco menyerah 2-5 pada pertemuan pertama di markas Liverpool sepekan sebelumnya.

AS Roma bahkan tertinggal lima gol terlebih dahulu akibat dua gol Mohamed Salah dan Roberto Firmino, plus satu dari Sadio Mane.

Beruntun tim tamu sukses memperkecil keadaan melalui Edin Dzeko dan Diego Perotti pada 10 menit terakhir pertandingan.

Sebelum AS Roma, tercatat ada tiga tim melakukan comeback luar biasa di Liga Champions. Salah satunya tercatat atas nama mereka sendiri. Berikut kisahnya:


Barcelona (2016/2017)

Gelandang Barcelona, Sergi Roberto melakukan selebrasi usai mencetak gol kemenangan di 16 besar Liga Champions antara Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) di stadion Camp Nou, Spanyol (9/3). Barcelona menang 6-1 (agregat 6-5). (AP/Emilio Morenatti)

Barcelona menjadi tim pertama yang membalikkan defisit empat gol di Liga Champions. El Azulgrana melakukannya musim lalu.

Klub Catalonia itu dalam posisi buruk setelah dihancurkan 0-4 pada laga pertama di Parc des Princes. Harapan memutar keadaan pun tipis karena Edinson Cavani merobek gawang mereka.

Namun, Barcelona kemudian mencetak tiga gol, dua di antaranya pada injury time. "Saya tidak tahu apakah sedang bermimpi atau tidak. Saya tidak pernah mendengar sorakan gembira seperti ini," kata penentu kemenangan El Azulgrana, Sergi Roberto.


Deportivo La Coruna (2003/2004)

Deportivo La Coruna tidak berdaya di hadapan AC Milan ketika bertemu pada perempat final Liga Champions 2003/2004. Mereka menyerah 1-4 di San Siro.

Nyatanya, Deportivo sudah meraih keunggulan pada babak pertama duel kedua berkat kontribusi Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, dan Alberto Luque. Pesta mereka kemudian lengkap menyusul gol Fran Gonzalez. "Keajaiban kerap terjadi," ujar pelatih Deportivo ketika itu, Javier Irureta.

Deportivo pun menjadi tim pertama yang memutar ketertinggalan tiga gol di Liga Champions.


AS Roma (2017/2018)

Bek AS Roma, Kostas Manolas, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Barcelona pada laga leg kedua perempat final Liga Champions, di Stadion Olimpico, Selasa (10/4/2018). AS Roma menang 3-0 atas Barcelona. (AFP/Lluis Gene)

Alasan mengapa AS Roma dipercaya bisa melakukan comeback tidak lepas dari sepak terjang pada putaran sebelumnya. Tidak banyak yang memperhatikan mereka ketika menyerah 1-4 dari tuan rumah Barcelona di laga pertama perempat final.

Namun, gol cepat Edin Dzeko menumbuhkan harapan mereka. Daniele De Rossi kemudian memperbesar peluang.

Comeback AS Roma akhirnya genap setelah Kostas Manolas memastikan kesuksesan I Giallorossi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya