Liputan6.com, Cilacap - Penjual miras oplosan, AD, lunglai tatkala digelandang polisi dari selnya bersama dengan empat pedagang miras lainnya. Penutup wajah tampaknya tak mampu menyembunyikan betapa hatinya gundah gulana.
Bagaimana tidak, miras oplosan yang menjadi dagangannya menyebabkan lima orang kehilangan nyawa. Dua lainnya sempat dirawat di rumah sakit.
Sebenarnya, bukan kali ini saja ia ditangkap polisi. Sebelumnya, ia telah sekali merasakan dinginnya lantai sel. Namun, itu tak membuatnya kapok.
Baca Juga
Advertisement
Keuntungan berjualan miras memang cukup besar, mencapai 45 persen lebih. Dari modal Rp 24 ribu per botol, ia mengeruk untung Rp 11 ribu.
Jenis miras dengan merk dagang Java Vodka Mix itu pun laris manis. Dalam sehari, setidaknya ia menjual satu krat, dengan jumlah 20 botol.
"Dijualnya Rp 35 ribu per botol," ucapnya, lirih, saat ditanya wartawan soal miras oplosan di Markas Polres Cilacap, Senin, 30 April 2018.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Bahan Campuran Miras Oplosan Maut Cilacap
Keuntungan yang besar itu membuatnya tak jera. Bandingkan dengan berjualan rokok yang hanya untung antara Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per bungkus. Modalnya pun nyaris sepadan.
Selain menjual miras botolan, ia juga menjual beragam cemilan dan bahan pencampur agar miras terasa tak begitu pahit. Istilahnya, “surungan”. Keuntungannya, ia sebut, lumayan.
Ia pun tahu jika orang-orang yang berpesta miras oplosan di kediaman Sakti, warga Desa Jenang Kecamatan Majenang kerap mencampur berbagai jenis bahan lain ke miras yang dibelinya.
"Kadang dicampur dengan komix," dia mengungkapkan.
Soal campur mencampur berbagai bahan ini, Sugeng Prabowo (55), salah satu korban selamat berkisah, saat itu grup tongkrongan sesama pekerja transportasi membeli delapan botol miras merek Java Vodka Mix. Miras itu lantas dicampur dengan empat kaleng minuman.
Tetapi, belakangan, ada pula yang mengoplosnya dengan komix. Namun, ia tak meminum yang dioplos dengan komix.
"Yang minum dicampur dengan komix yang meninggal. Saya tidak minum yang ada campuran komixnya," Sugeng mengungkapkan, Minggu, 30 April 2018.
Sugeng bercerita, ia sudah berulangkali minum miras dengan merek yang sama. Ia pun kerap mencampurnya dengan minuman ringan. Tetapi, biasanya aman.
Advertisement
5 Pedagang Miras Ditangkap, Ribuan Botol Miras Disita
Tetapi, entah kenapa, miras oplosan yang diminumnya bersama enam orang lainnya Rabu lalu berakhir duka. Selang sehari setelah mengonsumsi miras perut mereka mulai melilit kesakitan. Kepala pusing, perut mual, dada sesak dan pandangan mata kabur.
Secara berturut-turut, tiga kawannya, yakni Ahmad Haryanto (29), Solihin Al Ibeng (48) dan Sugiyanto (33), meninggal dunia di ruangan yang sama dengannya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang pada Kamis malam dan Jumat pagi.
Beruntung, ia dan sang tuan rumah pesta miras oplosan, Sakti (43), selamat. Namun, pada Sabtu malam, 28 April 2018, kawannya satu geng, Teguh Haryanto (45), warga Cibeunying, Kecamatan Majenang, turut menyusul rekannya yang meninggal lebih dulu.
Di malam yang sama ketika Teguh meninggal, ada satu korban lainnya, Harin Mulyanto (42), warga Limbangan Kecamatan Wanareja, yang juga meninggal diduga keracunan alkohol dari miras oplosan.
"Kalau yang Jebres (Harin Mulyanto), saya hanya kenal. Tapi tidak bersama-sama kita minumnya. Nggak tau saya," Sugeng menampik.
Polisi telah menangkap lima pedagang miras polosan di sekitar Majenang, Cilacap. Satu bandar besar, Ari Wibowo (28), warga Pahonjean, menjadi buron. Polisi juga masih menyelidiki muasal pabrik miras yang menyebabkan korban meninggal dunia ini.