Liputan6.com, Jerez - Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi merupakan duet paling tangguh yang pernah dimiliki Yamaha sepanjang tampil di ajang MotoGP. Mereka berteman sangat mesra ketika Lorenzo baru pertama kali naik kelas ke MotoGP pada 2008.
Sayangnya, keharmonisan Rossi dan Lorenzo retak pada 2013. Ketika itu, Rossi kembali ke Yamaha pada 2013 setelah gagal total bersama Ducati selama dua musim.
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku terbarunya, 'What I Learned Before 30', Lorenzo membongkar awal permusuhannya dengan pembalap Italia tersebut. Menurutnya, Rossi sangat licik setelah kembali ke Yamaha.
X-Fuera, sapaan Lorenzo, menuduh Team Director Yamaha, Massimo Meregalli kerap membongkar informasi pribadinya kepada Rossi. Lorenzo pun menemukan bukti bahwa Rossi telah mencontek semua informasi yang dimilikinya.
"Saya memutuskan untuk berbicara dengan Maio (panggilan Meregalli). Saya bisa menerima mereka mencontek set-up setiap sebelum balapan, tapi itu terlalu banyak," tulis Lorenzo.
“Saya memutuskan dia berhenti menghadiri briefing teknis setelah kualifikasi. Saya menduga Meregalli menyebarkan semua informasi kepada tim Rossi. Dia (Meregalli) tidak menyukai saya," lanjut pembalap MotoGP asal Spanyol itu.
Metode latihan
Tak hanya itu, Lorenzo juga mengatakan, Rossi mencontek metode latihannya di markas Yamaha, Gerno di Lesmo. Lorenzo juga memecat pelatih fisiknya, Antonio Casciani, yang membocorkan metode latihannya kepada Rossi.
"Rossi baru saja kembali ke Yamaha, yang mana dia tertarik untuk memperbaiki hasil. Saya menemukan, bahwa pelatih fisik saya (Antonio Casciani) telah bertemu dengan Rossi dan pelatihnya di Tavullia."
"Casciani pasti menjelaskan kepada mereka cara saya berlatih. Saya memutuskan untuk memecat Antonio. Valentino sudah mulai berlatih dengan motor sama yang saya pakai di Gerno, menjalankan program serupa. Kebetulan atau tidak, dia mulai menjadi lebih kompetitif," ujar Lorenzo.
Advertisement
Pindah ke Ducati
Puncak kekesalan Lorenzo kepada Rossi terjadi pada 2017. Dia memutuskan untuk hijrah ke Ducati karena menganggap Yamaha lebih mengistimewakan Rossi.
Memasuki musim kedua bersama Ducati, Lorenzo belum bisa menaklukkan Desmosedici GP17. Dia baru mencatatkan 143 poin dalam dua musim bersama pabrikan asal Italia tersebut.