Liputan6.com, Makassar - Ada yang lain dari pengamanan pihak kepolisian untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa, 1 Mei 2018.
Pagi sekali, sebelum ribuan buruh memadati jembatan layang di Jalan Urip Sumohardjo, aparat kepolisian dan kendaraan taktis telah lebih dulu berjaga di lokasi tersebut.
Ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap itu lalu berbaris rapi di bawah jembatan layang dan selanjutnya melantunkan Asmaul Husna serta berdoa agar pengamanan perayaan Hari Buruh bisa berjalan dengan baik.
"Iya kita lantunkan Asmaul Husna dan berdoa, mudah-mudahan pengamanan hari ini aman dan lancar," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, Selasa (1/5/2018) pagi.
Dicky menjelaskan bahwa sedikitnya 3.082 personel gabungan dari TNI, polisi, dan pemerintah yang diterjunkan untuk mengamankan jalannya peringatan Hari Buruh 2018.
Baca Juga
Advertisement
Dicky menyebut sejumlah titik rawan menjadi fokus aparat kepolisian untuk pengamanan, di antaranya jembatan layang, Monumen Mandala, dan Kawasan Industri Makassar (Kima).
"Selain itu, kita juga jaga ketat swalayan dan restoran cepat saji. Berdasarkan pengalaman lokasi itu selalu jadi sasaran empuk para pendemo," ucapnya.
Sejak pukul 09.15 Wita, satu per satu anggota aliansi buruh mulai memadati fly over. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, hingga pukul 12.00 Wita, sedikitnya sekitar 1.500 buruh telah berada salah satu jalan protokol yang ada di Kota Makassar itu.
Berhenti Orasi Saat Salat Zuhur
Secara bergantian, para koordinator aksi berorasi untuk menuntut hak-hak mereka sebagai buruh. Ada yang menuntut sistem kerja kontrak dihapuskan, ada juga yang menuntut persoalan PHK sepihak oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
"Hidup buruh, hidup buruh, hidup buruh! Tolak PHK sepihak oleh perusahaan, kerjakan kami kembali, dan bayar upah kami sebelumnya," teriak salah seorang buruh menggunakan pengeras suara dari atas mobil truk tronton.
Sekitar pukul 12.15 Wita, tiba-tiba Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Masaluddin mengingatkan para aliansi buruh agar berhenti sejenak berorasi karena waktu salat zuhur telah tiba.
"Adik-adikku, kawan-kawanku, saya mohon kita berhenti sejenak karena waktu salat zuhur telah tiba," kata Masaluddin menggunakan pengeras suara yang terpasang di mobil Penguruai Massa.
Serentak orasi yang dilakukan aliansi buruh itu itu berhenti. Mereka kemudian duduk bersama, suasana yang sebelumnya bising tiba-tiba sunyi senyap. Ada yang duduk sambil bersantap siang setelah mendapat pembagian nasi bungkus, ada pula yang hanya duduk bercengkerama sambil tertawa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement