Liputan6.com, Sinchuan - Seorang pria di China ditahan oleh otoritas bandara setelah tak sengaja membuka pintu darurat sesaat sebelum turun pesawat.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (1/5/2018), pria tersebut diidentifikasi bernama Chen. Saat itu, ia sudah tiba di bandara Mianyang, Sinchuan, China dan masih menunggu penumpang keluar armada.
Pria itu mengklaim bahwa dirinya tidak mengetahui jika pintu yang ada di samping tempat duduknya adalah pintu darurat. Karena merasa pengap, ia berusaha untuk membuka pintu yang dikira jendela.
Baca Juga
Advertisement
Saat diamankan oleh petugas bandara, Chen (25) tetap pada pendiriannya dan tidak mengetahui jika tuas yang ia tarik adalah pintu darurat.
"Saya merasa pengap dan kepanasan selama menunggu banyak orang keluar dari pesawat. Alhasil saya menekan tuas yang semula saya kira adalah jendela," ujar Chen.
Saat melihat tindakan Chen, awak kabin langsung menghubungi petugas bandara. Chen akhirnya diamankan dan dikenai sanksi hukuman selama 15 hari.
Tak hanya itu, ia juga dikenakan sanksi lain berupa denda uang senilai 70 juta yuan atau setara dengan Rp 153 juta.
Pihak maskapai penerbangan China yang tak disebutkan namanya dalam sebuah laporan mengatakan telah bekerja sama dengan badan keamanan publik dalam melakukan penyelidikan.
"Sebelum lepas landas, pramugari menginformasikan penumpang untuk tidak membuka pintu darurat," ujar pihak maskapai.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus Serupa
Pada Juli tahun lalu, seorang pria India terpaksa diamankan oleh petugas Bandara Birsa Munda di kota Ranchi. Pasalnya, ia mencoba melakukan aksi nekat dengan membuka pintu keluar darurat pada penerbangan AirAsia India yang saat itu sesak karena kekurangan oksigen.
Dikutip dari laman Channel News Asia, beberapa penumpang lain mengalami luka-luka karena sempat menahan pria tersebut.
Setelah mendarat, Aftab Ahmed (32) digiring ke sebuah ruangan dan diserahkan kepada petugas keamanan bandara pada Senin 10 Juli 2017 malam.
"AirAsia telah mengonfirmasi bahwa maskapai milik perusahaan kami telah menahan seorang penumpang yang membuat onar. Penerbangan tersebut berangkat dari New Delhi menuju Ranchi," ujar juru bicara maskapai tersebut.
"Saat mendarat di Ranchi, pihak kami juga telah mengamankan pelaku dan menyerahkannya kepada Central Indian Security Force (CISF) untuk penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Namun pejabat maskapai penerbangan tak mengomentari status pelaku lebih lanjut atau kronologi kejadian.
Sementara itu media lokal mengatakan, Ahmed adalah penduduk asli kota Ranchi, ibu kota negara bagian Jharkhand India.
Sebelumnya, kejadian serupa sempat terjadi. Pada Februari lalu, seorang penumpang maskapai Indigo (maskapai penerbangan terbesar di India) membuka pintu darurat sesaat sebelum lepas landas di Mumbai.
Kemudian pada tahun 2016, seorang turis Jerman yang mabuk melakukan aksi serupa sesaat pesawat yang ia tumpangi akan mendarat di Mumbai.
Atas kejadian ini, pemerintah India mengumumkan rencana larangan terbang bagi mereka yang pernah melakukan tindakan berbahaya selama penerbangan. Rencana itu diumumkan menyusul kasus kontroversial yang dilakukan oleh penumpang.
Melalui Kementerian Penerbangan Sipil, pemerintah India mengajukan usulan tersebut yang melarang penumpang berdasarkan tiga kategori prilaku membahayakan. Di antaranya komentar cabul, pelecehan seksual dan tindak perusakan fasilitas penerbangan.
Advertisement