Tiba di Istora Senayan, Prabowo Disambut Lagu Bandung Lautan Api

Berkemeja dan celana panjang cokelat lengkap dengan peci hitam di kepalanya, Prabowo tiba di Istora Senayan sekitar pukul 14.29 WIB.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Mei 2018, 14:49 WIB
Prabowo hadir di acara buruh di Istora Senayan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto hadir di Istora Senayan Jakarta. Kehadirannya disambut ribuan buruh yang sudah menunggu.

Berkemeja dan celana panjang cokelat lengkap dengan peci hitam di kepalanya, Prabowo tiba di Istora Senayan sekitar pukul 14.29 WIB.

Kedatanganya membuat ruangan Istora bergemuruh. Ribuan buruh berkali-kali mendengungkan nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Prabowo, Prabowo," teriak sejumlah buruh, Selasa (1/5/2018).

"Presiden, Presiden," timpal buruh lainnya.

Tampak prabowo menyempatkan waktu untuk berfoto dan bersalaman dengan buruh. Posisi Prabowo berada di tribun Zona C.

Tiba-tiba saja, pembawa acara meminta seluruh buruh menyanyikan lagu Bandung Lautan Api. Prabowo pun telihat ikut bernyanyi sembari menggerak-gerakan tangannya ke atas.


Deklarasi Dukungan

Suasana religius juga ditunjukkan para peserta demo Hari Buruh 2018 saat azan Salat Zuhur berkumandang. (Liputan6.com/Fauzan)

Sebelumnya, Riden Hatam Aziz mengatakan seluruh anggota KSPI akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. Dia menginyaratkan capres pilihan KSPI adalah yang pro terhadap kepentingan rakyat.

"Karena masuk ke dalam tahun politik. Maka kami sebagi rakyat juga memiliki hak politik yang sama dengan WNI lainnya. Kami menginstruksikan kepada angggota kami yang pro rakyat dan pro ke buruh," kata dia, Selasa (1/4/2018)..

"Dari capres yang muncul kami komunikasikan dan yang siap memenuhi dengan kontrak politik dengan kami (KSPI) ialah Prabowo. Itu juga sesuai dengan hasil dari rapat kerja nasional dua hari kemarin," sambung dia.

Riden menjelaskan alasan KSPI memilih Prabowo sebagai calon presiden. Menurut dia, program yang disajikan Joko Widodo tidak pro terhadap kepentingan rakyat. Antara lain PP 78, dan Perpres 20 Tahun 2018

"Ini sangat melukai hati kami dalam May Day Presiden menerbitkan Perpres 20 Tahun 2018. Padahal realitasnya rekan kami banyak yang nganggur," terang dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya