Pasukan Israel Robohkan Ratusan Pohon Milik Warga Palestina

Sebelumnya Israel secara paksa mendeportasi orang-orang Bedouin yang tinggal Khan Al-Ahmar, Yerusalem Timur, yang diduduki.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2018, 22:15 WIB
Ilustrasi pohon (iStock)

Liputan6.com, Tel Aviv - Sejumlah pasukan Israel dilaporkan mencabut dan menghancurkan ratusan pohon zaitun yang ditanam oleh rakyat Palestina di Lembah Yordan.

"Pasukan penjajah Israel mencabut akar pohon zaitun yang ditanam oleh rakyat Palestina dan aktivis pro-Palestina pekan lalu di lingkungan Bardala di Lembah Yordan bagian utara," kata aktivis HAM B'Tselem, Aref Daraghmeh, dikutip Middle East Monitor, Selasa (1/5/2018).

Daraghmeh menjelaskan pohon-pohon yang ditanam tersebut untuk menggantikan pohon zaitun yang sebelumnya ditanam oleh mereka. Pasukan pendudukan Israel juga mencabut pohon-pohon tersebut.

Bukan sekali saja Israel membuat keputusan sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina. Sebelumnya Israel secara paksa mendeportasi orang-orang Bedouin yang tinggal Khan Al-Ahmar, Yerusalem Timur, yang diduduki.

Keputusan dibuat Pengadilan Tinggi Israel itu mengundang kecaman keras dari Kementerian Luar Negeri Palestina.

Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Palestina, Komite Kerja Serikat Pertanian (UWAC), menggalang program penanaman ribuan pohon di lokasi strategis Yerusalem Timur dan Tepi Barat untuk mencegah pencaplokan tanah mereka dari pemukiman Israel.

LSM yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, ini bekerja sama dengan sejumlah ahli pertanian dan para petani untuk menjalankan program ini.

Mereka mengatakan, program ini dilakukan di Yerusalem Timur karena pemerintah Israel berencana membangun 6.000 bangunan pemukiman baru setelah Trump mengumumkan pengakuannya pada 6 Desember lalu.

Kementerian Perumahan Israel mengatakan mereka menargetkan pembangunan 14.000 pemukiman baru di Yerusalem setelah Trump mengakui kota itu sebagai ibu kota Negeri Bintang Daud.

 

Reporter : Ira Astiana

Sumber  : Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya