Liputan6.com, Jakarta Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) ikut memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Mereka sudah mulai berkumpul dan bergabung dengan massa buruh lainnya sejak Selasa pagi.
Dalam aksi kali ini, mereka justru tidak membawa bendera atau spanduk seperti para buruh lainnya. Justru mereka membawa beberapa poster yang sudah mereka siapkan sejak sebelum turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas nasib nelayan yang memprihatinkan.
Advertisement
"Kita lihat bahwa kondisi nelayan masih ada penindasan tapi negara acuh, maka kita inisiasi bagaimana sampaikan pesan tersebut dengan cara kreatif yang seharusnya negara perhatikan," kata koordinator lapangan KIARA Fauzi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).
Beberapa poster yang dibawanya antara lain poster Dilan memboncengi Milea yang bertuliskan "Maaf Dek Abang Belum Bisa Nikahin Kamu, Gaji Abang Masih Rendah".
Fauzi mengatakan, poster Dilan yang memboncengi Milea itu sebagai bentuk kritik kepada Jokowi, karena masih banyak buruh yang belum mendapatkan upah layak.
"Poster Dilan, buruh tidak bisa melamar dalam waktu dekat karena upah belum layak," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi, Susi dan Nyi Roro Kidul
Lalu poster selanjutnya, yaitu gambar Jokowi bersama seorang anak yang menggunakan seragam sekolah. Menurut Fauzi, dia ingin Jokowi juga memperhatikan nasib anak nelayan. Dalam poster ini tertulis, "Pak, Saya Gak Mau Sepeda, Saya Maunya Pekerja Perikanan Dilindungi".
Dia pun berharap agar Jokowi juga memperhatikan bagaimana nasib keluarga nelayan, khususnya anak nelayan yang belum mendapatkan pendidikan secara layak.
Ada pula poster-poster lainnya seperti poster Nyi Roro Kidul dengan tulisan "Nek Jokowi Ora Iso Ngelindungi Pekerja Perikanan, Yo Wis Ben Aku Wae". Selain itu, ada poster bergambar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang di dalamnya bertuliskan 'Tenggelamkan Pelanggar Hak Pekerja Perikanan'.
"Bu Susi adalah wonder woman, wanita kuat yang konsen ke nelayan. Kita minta Beliau tegas ke pengusaha yang menindas pengusaha perikanan. Jam kerja panjang, kekerasan, tidak ada perlindungan. Banyak yang hilang nyawa dan cedera permanen kayak lumpuh," ungkapnya.
Menurut Fauzi, pesan kreatif ini mengandung pesan bahwa Indonesia adalah negara maritim tapi nelayan tidak dilindungi.
"Itu tagline kita hari ini. Kurang lebih 40 orang dari Jakarta, Rembang, Kendal, Indramayu," Fauzi memungkasi.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement