5 Rahasia Mengejutkan Seputar Pesawat Terbang

Berikut, 5 rahasia mengujatkan seputar moda transportasi publik pesawat

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 01 Mei 2018, 20:24 WIB
Ilustrasi kabin pesawat (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bepergian menggunakan moda transportasi pesawat telah menjadi cara yang semakin umum dewasa ini.

Tercatat, pada tahun 2017 saja, telah lebih dari sekitar 37 juta penerbangan komersial terlaksana.

Tapi, sepopuler apapun moda transportasi tersebut, tak banyak penumpang mengetahui seluk beluk seputar pesawat.

Di sisi lain, ada banyak hal pula yang awak kabin rahasiakan dari para penumpang, demi alasan keamanan atau integritas perusahaan maskapai.

Berikut, 5 rahasia mengujatkan seputar moda transportasi publik pesawat, seperti Liputan6.com kutip dari Toptenz (1/5/2018).

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


1. Pesawat Anda Mungkin Kehilangan Sekrup

Ilustrasi kursi pesawat (iStockphoto)

Bisa saja, saat Anda melihat ke luar jendela dan melihat sayap pesawat tidak memiliki sekrup.

Haruskah Anda mulai panik? Belum!

Kabarnya, beberapa pesawat yang terbang selama lima hari berturut-turut, bisa kehilangan 30 sekrup sayap mereka.

Sebenarnya hal biasa sekrup pesawat mudah hilang. Contohnya, ketika pesawat tengah dalam perawatan besar, biasanya badan burung besi itu harus 'dipreteli' satu demi satu, termasuk dua juta sekrup dan baut.

Setelah proses perawatannya selesai, biasanya banyak baut dan sekrup salah pasang atau hilang oleh para pekerja.

Tak perlu khawatir, karena cukup banyak baut dan sekrup yang terpasang untuk bisa menahan mesin berat itu di udara.


2. Air Keran di Toilet Mungkin Mengandung Feses

Ilustrasi toilet (iStock)

Tim perawatan rutin membersihkan tangki air dengan pembersih. Tapi, bagaimanapun, sama sekali tidak mengganggu parasit yang memanggil tangki pembuangan itu adalah rumah mereka.

Parasit itu menjadi tahan terhadap bahan kimia, jadi mau dibersihkan atau tidak, mereka hanya tinggal di sana dan melanjutkan hidup mereka yang damai.

Dan Anda harus berterima kasih atas saran berikut ini: Dalam keadaan apapun, jangan minum air keran di pesawat. Bahkan jangan menyentuhnya!

Orang yang membersihkan tanki feses dan mengisi air portabel di toilet jaraknya dekat dengan wastafel. Itu berarti baik toilet dan wastafel memiliki sumber air yang sama. Kemungkinan air keran mengandung feses akan sangat besar.


3. Mayoritas Pilot Tidur Saat Terbang

Ilustrasi pilot. (iStockphoto)

Survei BALPA 2015 menunjukkan, bahwa 56 persen pilot mengaku tidur saat mengoperasikan penerbangan, dan 29 persen lainnya mengatakan bahwa mereka telah terbangun dan menemukan co-pilot juga tertidur! Untungnya, ada autopilot yang berhasil melaksanakan pekerjaan pilot.

Ini adalah fakta yang tak terbantahkan dan terbukti dalam situasi kehidupan nyata, bahwa kelelahan pilot tiga kali berbahaya bagi keselamatan penerbangan daripada yang lain.

Pada penerbangan malam yang panjang, para pilot bergantian tidur siang lima belas menit untuk menghilangkan kantuk mereka.

Praktik ini ilegal bagi pilot AS, tapi diizinkan sepenuhnya di negara-negara Eropa. Di Inggris, para pilot bahkan dianjurkan untuk tidur siang selama penerbangan.


4. Alasan Suhu Kabin Pesawat Harus Dingin

Ilustrasi ponsel dalam pesawat. (iStockphoto)

Ada alasan di mengapa suhu di dalam kabin pesawat selalu dingin, tak peduli iklim atau lokasi di mana kapal terbang beroperasi.

Berdasarkan penelitian, ada keterkaitan antara temperatur, tekanan, dan risiko kehilangan kesadaran akibat hipoksia di dalam penerbangan.

Riset berjudul "Fainting Passengers: The Role of Cabin Environment" yang diterbitkan dalam jurnal American Society for Testing and Materials, disebutkan bahwa suhu lebih hangat dalam kabin dapat meningkatkan risiko pingsan bagi beberapa penumpang.

Selain peningkatan risiko pingsan, menjaga suhu kabin tetap rendah juga untuk menghindari dehidrasi.

Udara dalam kabin pesawat pun sudah kering. Jadi, kalau suhunya lebih hangat, semakin bertambahlah dehidrasi yang dialami para penumpang sehingga mereka bisa mual dan pusing.

Jadi, pakailah pakaian hangat selama penerbangan.


5. Masker Oksigen Hanya Bertahan 12 Menit

Ilustrasi pesawat (iStock)

"Jika terjadi keadaan darurat masker oksigen akan jatuh dari langit-langit." Anda disarankan untuk "bernafas dengan normal".

Jika berpikir bahwa Anda akan memiliki pasokan oksigen tak berbatas, maka Anda salah.

Masker itu menempel pada tangki dengan pasokan hanya 12 sampai 15 menit! Terlebih lagi, gas yang keluar tidak dimulai sebagai oksigen. Karena tangki oksigen sangat eksplosif, mereka memasukkan koktail kimia ke dalam tangki, yang mengandung barium peroksida - senyawa anorganik yang digunakan dalam kembang api.

Jadi, saat masker turun, hal pertama yang Anda hirup adalah peroksida, lalu datanglah oksigen yang menyelamatkan hidup Anda. Sekitar 12-15 menit.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya