Wall Street Menguat Terdorong Kesepakatan NAFTA

Berita positif soal perdagangan AS ini menjadi penyeimbang kekhawatiran akan angka inflasi yang mendorong pelemahan Wall Street.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Mei 2018, 05:11 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong utama penguatan bursa saham di kawasan Amerika Serikat (AS) tersebut adalah adanya renegosiasi perjanjian dagang dengan Amerika Utara (NAFTA).

Mengutip Bloomberg, Rabu (2/4/2018), indeks acuan S&P 500 naik 6,75 poin atau 0,25 persen menjadi 2.654,8 dan Nasdaq Composite menambahkan 64,44 poin atau 0,91 persen menjadi 7.130,70. Sedangkan untuk Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 64,1 poin atau 0,27 persen menjadi 24.099,05.

Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo mengatakan bahwa Mesiko akan mempertimbangkan proposal perdagangan ekspor-impor otomotif melalui perjanjian NAFTA.

Sebelumnya, Wall Street juga mendapat dorongan sehingga terangkat dari level terendah setelah Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan dia tidak ingin mengubah sistem ekonomi China tetapi ingin memperbaiki apa yang telah ada sehingga mendorong lebih banyak kompetisi.

Berita positif dari sisi perdagangan ini menjadi penyeimbang kekhawatiran akan angka inflasi yang mendorong pelemahan Wall Street di awal perdagangan.

"Ada ketakutan di pasar akan angka inflasi yang rendah sehingga menekan bursa saham," jelas analis Inverness Counsel, New York, AS, Tim Ghriskey. "Tetapi akhirnya mampu positif di akhir perdagangan" tambah dia.

 

 


Kinerja Saham

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Saham Pfizer Inc turun 3,3 persen menjadikan persentase penurunan terbesar di Dow Jones, setelah perusahaan mengumumkan bahwa permintaan akan obat-obatan pengalami penurunan sehingga berpengaruh kepada pendapatan kuartalan perseroan.

Saham Apple Inc naik lebih dari 4 persen setelah keluarnya hasil kuartalan perusahaan.

Saham Match Group Inc., pemilik aplikasi kencan Tinder, dan IAC/InterActiveCorp, perusahaan induk Match, turun setelah Facebook Inc mengumumkan bahwa ia akan menambahkan fitur kencan ke jejaring sosial andalannya.

Saham Match jatuh 22,1 persen sementara saham IAC turun 17,8 persen. Saham Facebook naik 1,1 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya