Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun ke level terendah dalam empat bulan pada perdagangan Selasa karena penguatan dolar AS. Nilai tukar mata uang AS ini memang terus perkasa jelang pertemuan Bank Sentral AS untuk menentukan suku bunga.
Mengutip Reuters, Rabu (2/5/2018), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen ke level USD 1.305,72 per ounce pada pukul 1.37 siang waktu New York. Harga emas di pasar spot sempat menyentuh level USD 1.301,51 per ounce yang merupakan level terlemah sejak 29 Desember.
Sedangkan harga Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun USD 12,40 atau 0,9 persen dan menetap di angka USD 1.306,80 per ounce.
Baca Juga
Advertisement
Nilai tukar dolar AS terhadap euro mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir menjelang pertemuan Bank Sentral AS. "Emas turun karena dolar AS naik menjelang pertemuan Fed," kata Josh Graves, analis RJO Futures.
"Anda akan mendapat kemungkinan kenaikan suku bunga empat kali pada tahun ini, ini membuat dolar AS bullish sedangkan emas bearish," lanjut dia.
Kenaikan suku bunga biasanya membebani emas karena akan logam mulia tersebut menjadi tidak menarik jika dibandigkan dengan surat utang yang juga memberikan bunga.
Sementara Bank Sentral AS diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan untuk saat ini. Pelaku pasar akan mengamati dengan seksama pertemuan dua hari untuk petunjuk kenaikan suku bunga pada Juni.
Kesepakatan Korea
Sebelumnya, harga emas juga tertekan karena adanya prospek kesepakatan nuklir Korea. Kesepakatan antara pimpinan Korea untuk mengakhiri perang Korea menahan kenaikan harga emas ke level yang lebih tinggi.
"Kondisi geopolitik mereda sehingga kenaikan harga emas kurang kuat," jelas analis komoditas Commerzbank di Frankfurt, Carsten Fritsch.
Korea Utara dan Korea Selatan secara bersamaan mengumumkan berakhirnya Perang Korea, yang membuat kedua negara bermusuhan selama 65 tahun terakhir.
Hal itu disampaikan langsung oleh kedua pemimpin Korea dalam agenda KTT Korea Utara-Korea Selatan yang diselenggarakan di The Peace House.
Deklarasi tersebut secara resmi disebut "Deklarasi Panmunjom untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Penyatuan di Semenanjung Korea", setelah seharian rapat penuh dan percakapan pribadi selama 30 menit, pada satu jam terakhir pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement