Bangun Daerah Terdepan, Kementerian PUPR Bangun Jembatan Antar Pulau

Pulau Larat secara ukuran memang lebih kecil dari Pulau Yamdena, namun berkontribusi mensuplai kebutuhan produk pertanian dan perikanan ke Pulau Yamdena.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Mei 2018, 10:00 WIB
Jembatan Wear-Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku. (Dok PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jalan dan jembatan di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terdepan Indonesia. Salah satunya Jembatan Wear-Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku.

Meski menjadi bagian dari Provinsi Maluku, namun letak kedua pulau tersebut berada di tenggara Kota Ambon sebagai bagian dari pulau-pulau terdepan Nusantara berbatasan dengan Australia dengan dipisahkan oleh Laut Arafura.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan itu juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar kawasan pembangunan dekat perbatasan negara tersebut.

"Dengan semakin lancarnya konektivitas di kawasan perbatasan dan pulau terdepan Indonesia, maka akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memeratakan hasil-hasil pembangunan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2018).

Pembangunan Jembatan Wear-Arafura sendiri dimulai pada Desember 2016, dengan anggaran Rp 123 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya.

 


Kemajuan 70 Persen

Jembatan Wear-Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku. (Dok PUPR)

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI (BPJN XVI) Ambon Satrio Sugeng Prayitno menyatakan, Jembatan Wear-Arafura memiliki panjang 323 meter.

"Progresnya kini sudah mencapai 75 persen. Bila melihat tren, penyelesaian konstruksi bisa lebih cepat dari rencana kontrak yakni September 2018,” kata dia.

Dia menambahkan, Pulau Larat secara ukuran memang lebih kecil dari Pulau Yamdena, namun berkontribusi mensuplai kebutuhan produk pertanian dan perikanan ke Pulau Yamdena yang memiliki kondisi tanah kurang subur.

Di sisi lain, Pulau Yamdena pun memiliki objek wisata alam berupa pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk di Desa Bomaki.

Lebih lanjut, BPJN XVI Ambon Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUP telah menganggarkan dana untuk kegiatan preservasi dan rekonstruksi jalan di Pulau Yamdena sepanjang 156 km sebesar Rp 18,93 miliar. Jalan tersebut menghubungkan Pelabuhan Saumlaki ke Jembatan Wear Arafura.

Dari anggaran tersebut juga dilakukan peningkatan kualitas jalan melalui rekonstruksi dan rehabilitasi jalan yang rusak sepanjang 3,6 km. Untuk preservasi jalan nasional di Pulau Larat sepanjang 48 km, disisihkan dana sebesar Rp 16,73 miliar, di mana 4 km diantaranya dilakukan pekerjaan rehabilitasi kondisi jalan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya