Pelaku Usaha Optimistis Migas Masih Jadi Tulang Punggung Energi RI

Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali mengadakan 'The 42nd IPA Convention and Exhibition' di Jakarta Convention Center, sejak 2-4 Mei 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 11:10 WIB
Pameran IPA ke-42 di JCC (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali mengadakan 'The 42nd IPA Convention and Exhibition' di Jakarta Convention Center, sejak 2-4 Mei 2018. Pameran ini dimaksudkan sebagai ajang diskusi pelaku industri migas Indonesia.

Presiden IPA (Indonesian Petroleum Association), Ronald Gunawan, meyakini minyak dan gas bumi (migas) masih menjadi tulang punggung energi nasional bahkan hingga 30 tahun ke depan.

Kata dia, bila menilik pada World Energy Outlook 2017 oleh International Energy Agency (IEA), minyak dan gas bumi masih akan tetap menjadi energi utama di dunia dalam 20-30 tahun ke depan. Porsi energi dari migas masih di atas 50 persen.

Sementara itu, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 menetapkan target porsi energi dari industri migas pada 2050 adalah sebesar 44 persen dari total energi nasional.

"Dari data ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa minyak dan gas bumi masih menjadi tulang punggung energi nasional dalam 20-30 tahun ke depan," ujar dia di Acara Pembukaan 'The 42th IPA Convention and Exhibition' di JCC, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

 


Selanjutnya

Pengunjung melihat maket di pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) di JCC, Jakarta, Rabu (25/5). Pameran ini merupakan pameran migas terbesar di Asia Tenggara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diketahui, IPA Convex ke-42 yang diselenggarakan pada 2018 mengambil tema 'Driving Indonesia’s Oil and Gas Global Competitiveness'.

Diskusi dengan topik-topik yang mendukung tema IPA Convex tersebut akan diadakan di Plenary Sessions, Special Session, CEO Forum, dan Technology Sessions.

"Tema tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi hulu migas Indonesia yang terus mengalami penurunan produksi dan karenanya sangat membutuhkan investasi untuk menemukan cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi," ujar dia.

"Di sisi lain, persaingan global untuk menarik investasi migas berlangsung sangat ketat sehingga diperlukan peningkatan daya saing Indonesia secara global," imbuhnya.

IPA Convex tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.700 peserta konvensi, 118 peserta pameran dari berbagai perwakilan perusahaan, Pemerintah dan asosiasi dari dalam dan luar negeri, dan diperkirakan dikunjungi oleh lebih dari 21.000 orang. Selain itu sebanyak 82 poster dan 119 presentasi akan ditampilkan melalui sesi presentasi teknis.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya