Liputan6.com, San Jose - Tidak berlebihan bila ada yang mengatakan inovasi teknologi semakin menyerupai mendekati film fiksi ilmiah dan sihir.
Setelah kemunculan GIF yang bisa membuat gambar bergerak, sekarang Facebook memamerkan sebuah eksperimen yang mengajak pengguna 'masuk' ke dalam foto.
Dilansir Engadget, Kamis (3/5/2018), Facebook memakai teknologi Virtual Reality (VR) untuk merekonstruksi foto menjadi sebuah pengalaman 3D.
Baca Juga
Advertisement
Facebook memamerkan inovasi tersebut pada ajang tahunan mereka yaitu F8 yang diadakan pada Selasa (1/5/2018) dan Rabu (2/5/2018) di San Jose, California, Amerika serikat.
"Kami pikir di masa depan orang-orang bisa memakai teknologi seperti ini untuk mengunjungi lagi berbagai momen dan tempat penting bagi mereka, bersama orang-orang yang mereka pedulikan," ucap seorang juru bicara Facebook.
Tentunya, inovasi eksperimental itu tidak langsung memberikan visual yang mulus, walaupun dari segi warna dan bentuk sudah menyerupai area tempat foto diambil.
Facebook menyebut eksperimen ini memakai teknik photogrammetry. Foto yang bisa dijadikan 3D pun tidak harus foto baru, tapi bisa juga foto lama.
Walaupun inovasi ini masih sekadar prototipe dan visualnya masih belum High Definition, tetapi para pecinta fotografi dapat optimis menunggu perkembangan selanjutnya dari teknologi ini.
Interpretasi Mimpi lewat VR
Selain Facebook, pihak lain yang tidak mau ketinggalan di bidang VR adalah Samsung. Perusahaan elektronik nomor wahid asal Korea itu pun menghadirkan enam seri TV unik bagi penggemar VR.
"Ini adalah initiatif baru yang bertujuan menyatukan konten Virtual Reality original yang eksklusif ke layanan Samsung VR Video," demikian pernyataan Samsung.
Serial tersebut pertama kali dipertontonkan di rangkaian Festival Film Tribeca di New York. Salah satunya adalah seri bernama The Interpreation of Dreams.
Bagi mereka yang belajar psikologi dan sastra pasti mengenali judul The Interpretation of Dreams yang merupakan nama buku karya Sigmund Freud, bapak ilmu psikoanalisis.
The Interpretation of Dreams menyajikan visual kompleks dari pasien yang terkena gejala psikologis misterius. Lewat VR, penonton akan diajak masuk ke dalam mimpi pasien untuk melihat subyek-subyek misterius dan karakter dengan makna tersembunyi.
Ada pula &Design, yaitu sebuah serial dokumentasi yang menunjukkan bagaimana desain memiliki hubungan dengan beragam aspek kehidupan, serta ada Voyages yang menceritakan perjalanan dari kelahiran menuju kematian.
Bagi audiens yang masih di bawah umur, ada kartun Bro Bots yang berkisah tentang robot polisi.
Pengguna yang memiliki perangkat Samsung Gear VR, kamu bisa mengunjungi Oculus Store dan mencari program "Pilot Season" di bagian "Featured."
Advertisement
Eksistensi VR di Indonesia
Di Indonesia pun VR sudah mulai menunjukan eksistensi mereka, mulai dari sering muncul di ajang game atau festival Jepang, bahkan belakangan ini dipertandingkan menjadi sebuah gim.
Sebuah kompetisi yang digelar oleh Shinta VR yang bertajuk Codename: Mindvoke Competition berhasil memuaskan rasa penasaran gamer Tanah Air terhadap teknologi VR.
"Antusias peserta terhadap Codename: Mindvoke – Competition merupakan bukti peminat gim VR di Indonesia sangatlah potensial," tulis co-founder Shinta VR, Akira Sou, dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan, "Kompetisi ini merupakan wadah yang ingin kita kembangkan untuk terus meningkatkan minat orang dalam permainan VR."
Lewat kompetisi ini, bukan suatu hal yang mustahil jika gim VR akan menjadi tren di Indonesia maupun di dunia dalam beberapa tahun ke depan.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: