Liputan6.com, Jakarta Liverpool dan AS Roma akan melanjutkan pertarungan di Stadion Olimpico untuk bersaing memperebutkan tempat di final Liga Champions. Pemenang duel ini sudah dinanti Real Madrid, yang sukses menyingkirkan Bayern Munchen.
Saat ini, keuntungan masih berpihak kepada Liverpool. Mereka memiliki keunggulan tiga gol setelah menang telak 5-2 di laga semifinal pertama di Anfield.
Baca Juga
Advertisement
Namun, pertarungan masih jauh dari selesai. Giallorossi adalah tim yang berbeda jika berlaga di kandang. Mereka melakukan comeback luar biasa untuk mengalahkan Barcelona di perempat final.
AS Roma bertujuan untuk mencapai final lagi setelah lebih dari tiga dekade. Tapi, tentu saja Liverpool tidak akan memberinya dengan mudah.
Ini mungkin adalah kesempatan terbaik mereka dalam merebut kembali kejayaan Eropa. Dan inilah 3 hal yang harus diperhatikan dalam duel AS Roma kontra Liverpool.
AS Roma Spesialis Comeback
AS Roma tidak akan menyerah begitu saja? Pada beberapa pertandingan musim ini, mereka mampu melawan segala rintangan.
Contohnya, mereka berjuang kembali dari defisit dua gol untuk memimpin 3-2 di Stamford Bridge. Kemudian membalikkan defisit 2-1 pada leg pertama melawan Shakhtar, dan teranyar AS Roma mempermalukan Barcelona.
Cukup sederhana, istilahnya mereka adalah spesialis comeback dari Eropa. Sisi permainan Roma ini juga disaksikan di leg pertama ketika mereka menjarah dua gol tandang di markas Liverpool.
Advertisement
Benteng Stadion Olimpico
Cukup mengejutkan, AS Roma belum kemasukan gol di kandang musim ini. Pemain Chelsea, Atletico Madrid dan Barcelona pernah merasakan kekuatan "Romawi".
Kasus terakhir menjadi lebih mengejutkan ketika mereka menghapus defisit 4-1 untuk menang 3-0 dan maju ke semifinal.
Dan, selain tidak kebobolan di kandang, AS Roma juga tidak terkalahkan musim ini - memenangkan masing-masing dari empat pertandingan
Jadi keangkeran kandang Edin Dzeko dan kawan-kawan mampu menjadi benteng untuk Liverpool?
Faktor Salah
Semua komentar pra-pertandingan mengarah kepada Mohammed Salah. Penampilan pemain asal Mesir ini bersama Liverpool sangat cemerlang setelah hengkang dari Chelsea dan Fiorentina.
Sebelumnya, Salah juga menikmati dua musim yang produktif dan juga membantu AS Roma finis tiga besar di liga.
Ada rasa nostalgia yang masuk akal di antara orang Roma yang setia dan Salah sendiri. Karena ini akan menjadi "kepulangan" pertamanya ke Roma sejak pindah ke Merseyside musim panas lalu. Tetapi dia kembali sebagai bintang yang berbeda; sesuatu yang para penggemar Roma tidak saksikan dalam dua tahun itu.
Salah sudah mengantongi 43 gol dalam 47 pertandingan, lebih dari apa yang ia lakukanl secara keseluruhan di Roma.
Advertisement