Liputan6.com, Padang - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 di Padang, Sumatera Barat, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar mendorong guru-guru di daerah itu untuk aktif menulis buku sesuai minatnya dalam rangka penguatan literasi atau kemampuan membaca dan menulis di sekolah.
"Buku yang ditulis tidak dibatasi hanya untuk bidang studi yang dikuasai guru, tetapi juga bisa genre fiksi dan puisi," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Burhasman, Rabu (2/5/2018), seperi yang dikutip dari Antara.
Advertisement
Menurutnya, pengalaman dan perjuangan para guru yang telah mengajar selama puluhan tahun akan sangat menarik untuk dijadikan sebuah buku. Baik dalam genre ilmiah atau fiksi.
Hal tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi para guru baru dalam mendidik siswanya dan tambahan pengetahuan supaya lebih menghormati sosok orangtua di sekolah.
Dorong Siswa Cintai Literasi
Kepala Disdik Sumbar juga meyakini, penulisan buku oleh guru mampu mendorong penguatan literasi di tingkat siswa yang masih membutuhkan sosok untuk diteladani.
"Mudah-mudahan ini akan mendorong siswa agar lebih mencintai dunia literasi," ujar Burhasman.
Sayangnya, penerbitan buku oleh para guru masih terbatas karena harus merogoh kocek sendiri. Meski demikian, ke depannya dia berharap, penerbitan buku hasil tulisan guru bisa menjadi salah satu program yang dibiayai pemerintah daerah (Pemda).
Saat ini, sebanyak 118 orang guru di Sumbar telah berhasil menuliskan sekitar 150 judul buku dari berbagai genre. Jumlah buku itu dipastikan akan terus bertambah, karena setidaknya ada sekitar 182 orang guru lagi yang sedang berproses menulis buku.
Di momen peringatan Hardiknas, Mendikbud Muhadjir Effendy juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi. Menurutnya hal ini sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Advertisement