5 Teknologi Revolusioner Temuan Bangsa Viking

Meski penemuan teknologi bangsa Viking berada dalam ranah pertempuran, beberapa penemuan dan inovasi mereka sukses merevolusi dunia perkapalan dan navigasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2018, 08:00 WIB
Anggota Jarl Squad mengelilingi replika kapal perang Viking sambil membawa obor selama festival Up Helly Aa Viking di Lerwick, Kepulauan Shetland, Skotlandia (31/1). Festival ini secara resmi digelar pertama kali pada tahun 1880. (Jane Barlow/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Bangsa Viking dikenal karena keganasan mereka untuk hidup secara melaut dan menjarah secara barbar. Mereka adalah musuh tangguh bagi bangsa Eropa lain dan dianggap sebagai bangsa tempat lahirnya bajak laut.

Namun di balik 'kejamnya' bangsa Viking ini, mereka diakui sebagai 'insinyur; yang fenomenal. Pasalnya, berbagai penemuan dan inovasinya memberi mereka keungulan dalam bertempur, berdagang, dan berjasa memperbaiki kehidupan peradaban mereka.

Meski penemuan teknologi mereka berada dalam ranah pertempuran, beberapa penemuan dan inovasi mereka sukses merevolusi dunia perkapalan dan navigasi. Hal ini tentu berguna dalam perjalanan pribadi ataupun militer.

Berikut beberapa di antaranya.


Sisir

wide-tooth Comb. (via: amazon)

Ketika pergi berperang, bangsa Viking cukup memperhatikan penampilan. Terbukti dari mereka yang selalu membawa sisir yang dibuat dari tanduk rusa.

Menurut arkeolog Steve Ashby, Viking, sebagai bangsa penemu sisir, menganggap serius fungsi dari sisir. Semua sisir dihias dengan luar biasa, dan "dibuat dengan luar biasa". Bahkan, ia menambahkan bahwa sisir dibuat dari bahan yang sama dengan senjata.

Ashby menambahkan bahwa "bangsa Viking itu berdandan dengan sering membawa sisir di pinggang mereka bersama pedang dan pisau. Bahkan di pemakaman, sisir juga turut serta dibawa."

Hingga sekarang, sisir dari tanduk rusa dari Swedia masih jadi komoditi mahal, meski hal ini sudah terlarang untuk memburu rusa demi tanduknya.


Baja Rangka Kapal

Kapal FV Viking akan ditengglamkan siang ini di Pantai Pangandaran (Sumber: Facebook Joko Widodo)

Bangsa Romawi dan bangsa Celtic adalah pengguna kapal yang masih didorong oleh dayung dengan basis kayu, di mana cuma bisa berlayar mengikuti garis pantai.

Namun di abad kedelapan, Viking menemukan stabilitas untuk kapal berupa baja, dan mampu mengamankan tiang kapal untuk memasang layar dengan ukuran raksasa agar bisa menjalankan propulsi.

Dengan ini, Viking bisa membawa makanan, kayu, bahkan hewan, sebagai muatan untuk melintasi jarang hingga 6.400 kilometer mengarungi Samudera Atlantik.


Kapal Paling Fleksibel

Kapal Queen Anne's Revenge milik bajak laut Blackbeard. (Sumber wikia.com)

Menurut seorang sejarawan dan budayawan Viking bernama Dr. William Short, Viking adalah yang pertama kali menciptakan kapal dengan perhitungan luar biasa.

Mereka bisa membuat kapal dengan draft yang dangkal hingga mereka bisa berlayar di sungai dan menyerang musuh dari bantaran sungai.

Selain itu tentu dari yang telah disebut sebelumnya, yakni rangka kapal baja, bangsa Viking bisa berlayar sangat jauh.

Terlebih lagi bangsa Viking mengembangkan benda bernama beitas, sebuah "tangkai yang membantu menjepit layar mengatasi angin kencang." Hal ini bisa membuat kapal panjang dapat bermanuver mengatasi berbagai perubahan angin.

Dr. Short juga menyebut bahwa dengan perhitungan matang, kapal-kapal Viking tidak dipaku dengan kuat. Hal ini membuat kapal bisa fleksibel dan 'tunduk' dengan ombak ketimbang memanfaatkan kekuatan ombak yang mungkin bisa merusak kapal.


Kompas Magnet

Ilustrasi Bumi sebagai kompas. (Sumber Pixabay)

Dengan menggunakan mineral magnetite atau lodestone yang jumlahnya melimpah di Skandinavia, Viking adalah salah satu bangsa pertama yang menemukan kompas magnetik pertama,

Selain itu, orang Tiongkok juga menjadi satu-satunya bangsa selain Viking yang menciptakan kompas serupa.

Kompas inilah yang membuat Viking dapat berlayar menyeberangi Samudera Atlantik meskipun ada kabut tebal.

Hal ini dikarenakan para pelaut abad pertengahan tak dapat menentukan bujur dengan baik. Bedanya, Viking mahir menghitung lintang, sehingga kompas magnetik mereka sangat berguna.


Tenda

Sejumlah tenda didirikan dekat pengunjung yang berdesakan untuk berburu kerang di pantai kawasan Yokohama, dekat Tokyo, Senin (30/4). Ribuan orang membanjiri pantai selama Golden Week atau periode liburan di Jepang. (AP/Koji Sasahara)

Viking adalah bangsa pertama yang dianggap menemukan tenda. Hal ini dikarenakan sebuah tenda Viking yang polos, praktis, dan juga kokoh, ditemukan di sebuah kapal Viking yang terkubur di Gokstad, Sandar, Sandefjord, Vestfold, Norwegia.

Di bagian bawah terdapat sepasang balok silang yang disisipkan di masing-masing dua ujung platform kayu persegi.

Kemudian, sebuah tiang dipasang dengan sepasang balok di dekat puncaknya. Selanjutnya, selembar persegi panjang dari bahan yang panjangnya 5x4 meter terbungkus sebagai atap, dan ujungnya diikat ke dua sisi lainnya.

Tenda setingga tiga meter ini dapat dipasang dengan praktis selama beberapa menit saja. Tenda tersebutdapat memberi penggunanya sebuah atap dengan lantai kayu. Bahkan ada juga sebuah elemen dekoratif berupa ukiran kepala naga di atas balok atap.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya