Tandang ke Markas AS Roma, Ultras Lazio Bantu Hooligans Liverpool

Insiden terjadi di leg pertama babak semifinal kala Liverpool jamu AS Roma.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 02 Mei 2018, 20:40 WIB
Pendukung Liverpool bernyanyi dan melambai-lambaikan bendera tim mereka di sebuah pub di alun-alun Campo de 'Fiori Roma, Italia (1/5). Liverpool akan menghadapi AS Roma di leg kedua semifinal Liga Champions. (AP Photo/Andrew Medichini )

Liputan6.com, Roma - Buntut insiden di leg pertama, Hooligans Liverpool bakal menyambangi markas AS Roma pada pertemuan kedua babak semifinal Liga Champions di Olimpico, Kamis (3/5/2018), dinihari WIB, dengan kekuatan penuh. Pasalnya, pendukung garis keras tersebut mendapat tambahan personil dari Ultras Lazio.

Ultras AS Roma membuat kericuhan di leg pertama saat klub kebanggaannya tumbang 2-5 dari Liverpool. Seorang fans tuan rumah, Sean Cox (53), kritis karena amukan suporter tamu.

Bukan tanpa sebab Ultras Lazio berbaur dengan Hooligans Liverpool untuk menghadapi AS Roma. Pasalnya, kedua kelompok pendukung dalam satu kota ini tidak memiliki hubungan yang baik.

Untuk mengantisipasi keributan antar-suporter yang melibatkan banyak kelompok, kepolisian Italia telah menyiapkan langkah antisipasi. Andrea Cecchini selaku juru bicara memperkirakan seribu pendukung Liverpool yang datang dari berbagai penjuru Eropa dan Ultras Lazio bakal menyambangi Olimpico.

"Kami yakin sedikitnya ada seribu pendukung dari Inggris. Potensi bentrok sangat besar, karena ultras Lazio akan bergabung dengan basis dari Ceko, Kroasia, dan Polandia, aliansi yang mengerikan," kata Cecchini dilansir dari givemesport.


Soroti Pengamanan di Liverpool

Para pemain AS Roma saat latihan jelang laga Liga Champions di Trigoria, Roma, Selasa (1/5/2018). AS Roma akan berhadapan dengan Liverpool. (AFP/Filippo Monteforte)

Cecchini menyoroti pengamanan kepolisian Liverpool di babak semifinal leg pertama Liga Champions menghadapi AS Roma. Menurutnya, tidak ada koordinasi yang dilakukan untuk memisahkan pendukung tuan rumah dengan suporter tamu.

"Di Liverpool, tak ada polisi yang berjaga. Bahkan 1,5 jam sebelum laga dimulai, tak ada separator yang memisahkan mana suporer tuan rumah, mana suporter tim tamu," imbuh Cecchini.

"Sistemnya berantakan, mereka tidak menyiapkan rencana matang. Ultras Roma berjalan beriringan dengan pendukung Liverpool tanpa ada pemisah, itu adalah kesalahan besar," lanjutnya.


Insiden di Liverpool

Ultras AS Roma mengamuk di depan Arnold Pub, dekat Anfield, markas Liverpool, pada pertemuan pertama lalu. Naasnya, keributan tersebut menyebabkan Sean Cox tidak sadarkan diri hingga saat ini.

Petugas kepolisian setempat telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan Sean Cox. Keduanya kini tengah diproses di pengadilan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya