Reaksi Mensos Soal Bocah Tewas saat Pembagian Sembako di Monas

Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, setiap panitia atau penyelenggara bagi-bagi sembako harus memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi. Apalagi terkait keselamatan dan nyawa.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Mei 2018, 06:09 WIB
Mensos, Idrus Marham (tengah) berada di ruang sidang pengadilan Tipikor jelang sidang tuntutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, Jakarta, Kamis (29/3). Sidang mendengar pembacaan tuntutan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, setiap panitia atau penyelenggara bagi-bagi sembako harus memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi. Apalagi terkait keselamatan dan nyawa.

Idrus menegaskan, jangan sampai niat mengatasi masalah justru menimbulkan masalah.

"Yang pertama siapa pun yang ingin membagi sembako harus diperhitungkan segala sesuatunya. Jangan sampai kita ingin menyelesaikan masalah rakyat tetapi menimbulkan masalah baru itu harus diatur secara tertib," kata Idrus usai menghadiri Gebyar Kinerja Sakti Peksos di Mercure, Ancol, Jakarta, Utara, Rabu (2/5/2018).

Idrus melanjutkan, tahapan yang seringkali dilupakan penyelenggara bagi-bagi sembako adalah sosialisasi agar tidak membawa anak-anak.

Masyarakat juga harus diberi pengertian agar punya kesadaran bahaya membawa anak ke tengah kerumunan.

"Kemudian yang kedua adalah juga himbauan kepada masyarakat supaya juga ada kesadaran dan tertib secara bersama sama. Secara bersama sama apalagi ada anak terkait dengan yang meninggal itu," imbuh dia.

Idrus menyampaikan duka mendalam bagi kedua bocah yang meninggal saat hadir dalam pembagian sembako di Monas. Dia berharap peristiwa serupa tidak terulang.

 


Bentuk Tim Khusus

Mensos, Idrus Marham (tengah) berada di ruang sidang pengadilan Tipikor jelang sidang tuntutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, Jakarta, Kamis (29/3). Sidang mendengar pembacaan tuntutan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus kematian dua warga yang tewas dalam acara pembagian sembako di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 28 April lalu.

Dua warga yang berinisial MK (13) dan AR (11) diduga meninggal lantaran berdesakan mengantre untuk mendapatkan sembako di Monas.

"Saya sudah bentuk tim, tim gabungan dari Jakarta Pusat dan Krimum untuk menyelidiki apakah bagaimana latar belakang kasus itu," tegas Idham di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/5/2018).

Dalam kasus itu, Idham belum dapat memastikan apakah meninggal karena antre sembako atau tidak.

"Belum tentu, kan saya bilang masih penyelidikan," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya