Insiden Keracunan Massal Tepat Sebelum Ujian Nasional SD di Jepara

Sekitar 127 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan orangtua siswa menunjukkan gejala keracunan makanan tepat jelang Ujian Nasional SD di Jepara.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2018, 09:03 WIB
Ilustrasi. Foto: ihomeremedy

Liputan6.com, Jepara - Jumlah korban yang diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak pada acara istigasah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Mulyoharjo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, hingga Rabu mencapai ratusan orang.

Dilansir Antara, Rabu, 2 Mei 2018, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mohamad Fakhrudin mengatakan, jumlah korban yang diduga keracunan makanan yang tercatat hingga pukul 08.45 WIB mencapai 127 orang.

Dari jumlah sebanyak itu, sebanyak 44 orang di antaranya menjalani rawat inap di sejumlah tempat pelayanan kesehatan, di antaranya di Rumah Sakit Umum Daerah R.A. Kartini Jepara sebanyak 31 orang, Klinik Hanis Iska Jepara sebanyak empat orang, Rumah Sakit Islam sebanyak dua orang, dan Puskesmas Pakis Aji sebanyak tujuh orang.

Sementara itu, korban yang menjalani rawat jalan sebanyak 83 orang.

Dalam rangka memastikan jumlah korban keracunan, DKK Jepara membentuk posko pengaduan serta menerjunkan tim penyisir warga yang dimungkinkan mengonsumsi nasi kotak yang diperoleh saat mengikuti doa bersama di SDN 6 Mulyoharjo, Senin, 30 April 2018.

Hasil dari tim penyisir yang diterjunkan, kata dia, sudah mendatangi 27 rumah warga yang diperkirakan mengikuti kegiatan doa bersama tersebut. Ia mengimbau warga yang memang mengonsumsi nasi kotak dari acara doa bersama di SDN 6 Mulyoharjo untuk memeriksakan diri ke dokter terdekat.

Adanya penyisiran tersebut, katanya lagi, dalam rangka membantu warga yang mengalami keracunan namun enggan periksa ke dokter karena terkendala dana.

Tim penyisir melibatkan beberapa puskesmas karena lokasi memasak nasi kotak berada di wilayah Puskesmas Kauman, sedangkan sebagian besar siswa SDN 6 Mulyoharjo merupakan warga setempat.

Atas kasus dugaan keracunan makanan yang dialami para pelajar maupun orangtua serta guru tersebut, sudah diambil sampel makanan, feses, dan muntahan korban untuk diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.

 


Oleh-Oleh Usai Istigasah

Ilustraasi foto Liputan 6

Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho menambahkan bahwa dugaan keracunan makanan berawal ketika SDN 06 Mulyoharjo menggelar istigasah dalam rangka menghadapi ujian nasional pada 30 April 2018.

Usai berdoa bersama, lanjut dia, siswa dan wali murid serta para guru mendapatkan nasi kotak, kemudian mereka membawanya pulang setelah selesai kegiatan.

Keesokan harinya, Selasa, 1 Mei 2018, ada yang merasakan mual setelah memakan nasi kotak tersebut. Secara beruntun, banyak korban yang mengeluh sakit yang diduga keracunan makanan tersebut.

"Dalam rangka membantu warga yang mengalami keracunan, sampai saat ini masih dibuka posko pengaduan terkait dengan kejadian tersebut," ujarnya.

Selain itu, kata dia, disiagakan pula tenaga medis dan mobil ambulans. Polres Jepara bersama DKK Jepara juga sudah mengambil contoh nasi kotak untuk diuji kandungan di laboratorium.

"Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap pemilik usaha dan para saksi," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya