Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah mengamankan 69 orang diduga mahasiswa yang terlibat kerusuhan saat demo buruh di simpang tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa 1 Mei lalu. 12 Orang di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 69 yang ditangkap yang diamankan, 12 sudah tersangka," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).
Advertisement
Hanya saja Setyo belum bisa membeberkan peran-peran para tersangka saat demo ricuh tersebut berlangsung. Dari 69 orang yang diamankan, 10 di antaranya perempuan.
"Sekarang sedanh pendalaman, penelitian. Kami ingin lihat identitas mereka betul mahasiswa atau bukan, kami koordinasi dengan kampus," kata dia.
Penyidik juga tengah mencari aktor di balik aksi unjuk rasa hari buruh yang ricuh tersebut. Apalagi aksi yang digelar bertepatan dengan may day itu tidak memberikan surat pemberitahuan kepada polisi. Tuntutan yang disuarakan massa juga tak berkaitan dengan buruh.
"Kalau lihat kronologis kejadian hari buruh dari pagi sudah unjuk rasa, tiba-tiba jam 15.30 WIB keluar ada sekelompok orang yang berunjuk rasa tanpa izin kepolisian, tapi isu bukan masalah buruh, tapi isu masalah bandara dan macem-macem. Masih didalami," Setyo menandaskan.
Sita 55 Botol Molotov
Dalam kasus ini, polisi juga telah menyita 55 botol yang dijadikan molotov, empat buah mercon, empat buah plastik berisi solar, batu, pentungan kayu dan besi, serta cat semprot.
Ada pula beberapa spanduk yang ikut disita, di antaranya bertulisan 'Nawacita "membunuh" Indonesia dari Pinggiran', 'Sultan = Nightmare', 'Tolak Bandara', 'Tolak NYIA', 'Stop NYIA', 'Tolak Upah Murah', serta 'Jogja Istimewa Tanpa SG/PAG'.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement