Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang, uang kripto sering terdengar di media massa, tapi masih banyak orang yang belum tahu cara berpartisipasi di sektor uang kripto.
Menurut survei HybridBlock, komunitas Blockchain (teknologi untuk melakukan transaksi uang kripto) memang memiliki dua masalah. Pertama, dalam menciptakan sistem informatif dan menarik untuk menggaet pengguna.
Kedua, bagaimana menciptakan platform yang aman dan bersahabat bagi pengguna untuk aktif di pasar mata uang kripto.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengatasi tantangan itu, HybridBlock yang berbasis di Singapura meyediakan aplikasi bagi pemula yang ingin menggali lebih dalam tentang uang kripto.
Aplikasi bernama HybridCentral menyajikan konten edukatif lewat media video dan ada juga konten yang dirancang seperti game.
Di aplikasi ini, HybridBlock menyediakan ruang bagi komunitas Blockchain untuk saling berinteraksi dan berbagi. Jika tertarik, kamu bisa mencoba download HybridCentral di sini.
Bagi yang sudah paham Blockhain, tapi sedang mencari platform yang mudah digunakan, maka BaseTrade dari HybridBlock bisa dijadikan pilihan karena memiliki layanan jaringan customer support yang terdiri dari para ahli untuk membantu para pengguna.
Kepada mereka yang sudah berpengalaman di sektor uang kripto bisa memakai platform HyrbidExchange yang mempunyai jaringan pasar di berbagai daerah penting di Asia. Selain itu, ada juga HybridTerminal yang ditujukan untuk para profesional di sektor ini.
HybridBlock mencoba membuat platform yang memiliki tampilan sederhana, tapi juga bisa diandalkan, aman, dan cepat saat digunakan oleh para pengguna.
Para Ahli di Belakang HybridBlock
HybridBlock terbilang unik karena didirikan oleh Apolo Ohno, seorang atlet yang memenangkan delapan medali di Olimpiade Musim Dingin.
Dalam keterangan resminya, Jumat (4/5/2018), Ohno mendirikan perusahaan ini bersama Rod Jao yang memiliki latar belakang di bidang teknologi, manufaktur, dan investasi.
Berbagai ahli dari beragam latar belakang juga turut berperan dalam HybridBlock. Di antaranya ada Jonathan Bates yang menjabat sebagai CEO. Bates memiliki pengalaman panjang sebagai Managing Director JP Morgan dan senior Vice President Citigroup.
Ada juga Jonathan Weinberger yang berperan sebagai penasihat. Weinberger pernah aktif di Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada 2003-2008, sebelum melanjutkan sebagai pejabat di U.S. Trade Representative pada era Barack Obama.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement