Liputan6.com, Damaskus: Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pemerintahnya tidak menghadapi bahaya kejatuhan meskipun digoyang aksi protes selama berbulan-bulan. Dalam wawancara di televisi pemerintah, Ahad (21/8), dia mengatakan penyelesaian yang ditempuh bersifat politik, namun aksi kekerasan harus dihadapi keras oleh aparat keamanan. Dia mengatakan langkah-langkah telah diambil untuk memberlakukan sistem multipartai dan pemilu akan diadakan bulan Februari.
Sementara itu Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan bertemu di Jenewa untuk membahas krisis yang menyebabkan 2.500 orang tewas. Dewan HAM diperkirakan akan mengesahkan resolusi yang mengecam pemerintah Suriah karena menindas para demonstran yang menentang Presiden Assad. Amerika Serikat dan beberapa anggota Uni Eropa menyerukan agar Assad mengundurkan diri.(BBC/ADO)
Sementara itu Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan bertemu di Jenewa untuk membahas krisis yang menyebabkan 2.500 orang tewas. Dewan HAM diperkirakan akan mengesahkan resolusi yang mengecam pemerintah Suriah karena menindas para demonstran yang menentang Presiden Assad. Amerika Serikat dan beberapa anggota Uni Eropa menyerukan agar Assad mengundurkan diri.(BBC/ADO)