Rahasia Dapatkan Tubuh Atletis

Sebagai seorang dokter, salah satu dari 12 finalis "The New L-Men of The Year 2018”, Reza Prasetya mengatakan bahwa berpikir positif juga punya peran selain olahraga dan pola makan, untuk membentuk tubuh atletis

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Mei 2018, 16:30 WIB
Untuk mendapatkan tubuh yang atletis, tak cuma olahraga yang diperlukan tapi juga pikiran yang positif.

Liputan6.com, Jakarta Tidak cuma olahraga dan makan bergizi, berpikir positif ternyata juga penting dalam membentuk badan atletis dan memiliki gaya hidup sehat. Hal ini diungkapkan oleh salah satu dari 12 finalis "The New L-Men of The Year 2018”, Reza Prasetya ketika ditemui Health Liputan6.com di Jakarta. Ditulis Jumat (4/5/2018).

"Mungkin orang sekarang masih meremehkan positive thinking itu bagaimana. Tapi sebenarnya itu paling penting. Karena dengan berpikir yang sehat, se-stres apapun kita jadi lebih mudah untuk mengerjakannya," ujar pria yang juga berprofesi sebagai dokter umum ini.

Reza menambahkan, apabila seseorang stres maka hormon tubuh yang bekerja untuk menenangkan tubuh juga tidak maksimal dan tubuh tidak akan memiliki badan atletis seperti yang diinginkan.

Salah satu dari 12 finalis "The New L-Men of The Year 2018”, Reza Prasetya yang juga merupakan seorang dokter berbagi tips kebugaran ala dirinya (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

"Dengan kita stres kita mengerjakan sesuatu tidak maksimal karena sudah malas duluan Jadi sebisa mungkin kita harus berpikir positif, sehingga pekerjaan atau aktivitas seberat apapun bakal mudah dan hasilnya lebih maksimal," tambah Reza.

Reza menambahkan apabila ingin membentuk tubuh namun terlalu stres untuk melakukan aktivitas, ada baiknya beristirahat terlebih dulu.

Hal ini karena stres membuat tubuh akan jadi malas untuk melakukan sesuatu seperti olahraga.

Pria asal Aceh ini mengakui, olahraga dalam membentuk tubuh sesungguhnya sempat membuat dirinya stres. Namun, dia punya cara untuk mengatasi hal itu yaitu dengan memvariasikan gerakan latihan agar tidak jenuh.

"Pengalaman pribadi sih, kalau untuk ke gym setiap hari sih itu emang stres. Sebisa mungkin kita juga harus pintar untuk modifikasi olahraga."

"Misalnya kita mau jalan ke titik A sudah biasa lewat jalan B, ya kita cari jalan lain agar tetap sampai ke titik A," kata Reza memberikan perumpamaan.

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Makan Lima Kali Sehari

Pola makan bukan 4 sehat 5 sempurna lagi, tapi makan dengan gizi seimbang (iStockphoto)

Sebagai seorang health influencer, Reza sendiri memiliki pola makan yaitu lima kali sehari. Namun tentunya juga tidak sembarangan.

"Pola makan saya lebih menganjurkan lima kali sehari. Tiga makan besar, dua makan kecil. Makan kecil itu snack. Jadi biar kita juga dapat mengontrol tubuh kita." Menurut Reza, lebih baik makan lima kali dengan porsi sedikit agar perut bekerja lebih baik.

Camilan yang dianjurkan pun juga berupa buah serta makanan rendah lemak.

"Untuk snack sendiri dalam satu hari dibutuhkan kurang lebih 150 sampai 300 kilo kalori," tambah Reza.

"Untuk makan lima kali sehari pun kita harus tinjau juga dari kebutuhan kalorinya berapa," kata pria yang saat ini sedang melakukan internship di salah satu puskesmas di daerah Krueng Barona Jaya, Aceh tersebut.

Reza menambahkan, saat ini pola makan sesungguhnya bukan 4 sehat 5 sempurna lagi, tapi makan dengan gizi seimbang.

"Jadi karbohidrat, lemak, dan mikronutrien lainnya harus ada semua. Jadi lebih baik lauknya yang banyak daripada nasinya yang banyak," ujarnya.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya