Aksi Simpatik Siswa SMA di Padang Syukuri Kelulusan

Daripada mencoret-coret dan berkonvoi, 50 siswa SMA di Padang memilih kegiatan yang lebih bermakna untuk mensyukuri kelulusan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2018, 12:01 WIB
Berbagai macam gaya andalan anak SMA ketika memakai seragam. (via: istimewa)

Liputan6.com, Padang - Sekitar 50 siswa SMA di Kota Padang, Sumatera Barat yang tergabung dalam Asosiasi Pelajar Islam (Assalam) Padang menyumbangkan seragam sekolah dalam rangka merayakan hari kelulusan sekolah.

Berbeda dengan pelajar lain yang menggelar aksi coret-coret seragam sekolah, 50 pelajar tersebut pada Kamis sore, 3 Mei 2018, berkumpul di pelataran Tugu Gempa Kota Padang untuk menggalang donasi berupa seragam sekolah layak pakai hingga peralatan belajar.

"Aksi ini kami lakukan sebagai ungkapan syukur setelah dinyatakan lulus," ujar Ketua Assalam Padang Akbar Najib yang merupakan siswa SMK 1 Sumbar, dilansir Antara.

Ia mengatakan donasi berupa seragam dan perlengkapan sekolah akan diberikan kepada anak-anak sekolah kurang mampu. Aksi itu juga dimeriahkan dengan pementasan drama tentang potret anak-anak yang menjadi gelandangan dan pengamen di Kota Padang.

"Di sekitar kita masih banyak anak-anak yang kesulitan membeli seragam dan perlengkapan sekolah, daripada dicoret lebih baik disumbangkan kepada yang membutuhkan," kata dia.

Ia menyesalkan perayaan kelulusan SMA yang dilakukan dengan cara konvoi kendaraan dan aksi ugal-ugalan hingga coret-coret baju. Hal senada juga disampaikan Asih, mahasiswa Universitas Ekasakti Padang yang ikut memberikan donasi mengapresiasi aksi yang dilakukan Assalam.

"Kita sebagai warga harus peduli terhadap keadaan mereka yang belum bisa menikmati pendidikan selayaknya," ujarnya.

 

 


Luruskan Pemahaman

Kebiasaan anak SMA dalam memakai seragam memang bereda-beda. (via: istimewa)

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Muharlion mengimbau pelajar SMA dan sederajat yang lulus ujian nasional tidak mencoret baju dan sebaiknya menyumbangkan pakaian seragam kepada yang membutuhkan.

Hal itu lebih bermanfaat dibandingkan aksi mencoret-coret pakaian sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi dan merupakan perilaku yang kurang baik. Menurut dia, ada pemahaman yang perlu diluruskan di kalangan pelajar ketika lulus ujian nasional harus dirayakan dengan mencoret-coret seragam.

"Seharusnya kelulusan ujian nasional yang akan diumumkan diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti aksi sosial dengan menyumbangkan pakaian seragam yang layak pakai kepada yang memerlukan," lanjut dia.

Selain itu, ia juga meminta pihak sekolah harus tegas menindak pelajar yang melakukan aksi coret-coret baju seragam. Ia berharap pihak sekolah tidak mengumumkan kelulusan ujian nasional secara langsung dan diganti dengan pengumuman melalui internet atau pesan seluler.

"Dengan demikian, peluang siswa untuk bertemu menjadi kecil sehingga aksi coret-coret pakaian dapat dihindari," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya