Kisah Perjuangan Bu Nunung, Pahlawan Gizi Balita di Onembute yang Tak Kenal Lelah

Bu Nunung, Pahlawan Gizi Balita di Onembute melalui inovasi Bank Gizi

oleh Arina Aisyal diperbarui 04 Mei 2018, 12:45 WIB
Dokumentasi Pencerah Nusantara

Liputan6.com, Kab. Konawe Sore itu, tim Pencerah Nusantara Puskesmas Onembute berjalan menyusuri Desa Trimulya. Trimulya merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Onembute, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang telah bergerak bersama para tenaga kesehatan profesional muda yang tergabung dalam Pencerah Nusantara selama tiga tahun.

Sejak kedatangannya di Kabupaten Konawe pada tahun 2016, Pencerah Nusantara telah melakukan berbagai inovasi untuk mewujudkan pembangunan kesehatan. Kali ini, tujuan kedatangan tim Pencerah Nusantara adalah untuk mendiskusikan perkembangan program Bank Gizi, sebuah inovasi yang diinisiasi oleh Puskesmas Onembute bersama Pencerah Nusantara, serta melibatkan Dinas Peternakan Kabupaten Konawe, aparat desa, dan kader.

Program Bank Gizi berperan sebagai wadah penyalur pangan bergizi sebagai asupan tambahan bagi balita di Desa Trimulya. Sebab, sebanyak 32 balita mengalami gizi kurang di Kecamatan Onembute.

Program ini diharapkan dapat menjadi inovasi yang mampu menurunkan angka gizi kurang yang dialami oleh beberapa balita di Desa Trimulya. Dalam pelaksanaannya, Dinas Peternakan Kabupaten Konawe memberikan itik-itik yang sudah siap bertelur ke Desa Trimulya untuk dipelihara oleh kader. Telur yang dihasilkan pun akan menjadi makanan tambahan bagi para balita yang ada di desa.

 

Dokumentasi Pencerah Nusantara

Setibanya di Desa Trimulya, seorang ibu dengan sumringah menyambut kedatangan tim Pencerah Nusantara. Ia adalah Ibu Nunung, seorang kader Posyandu dari Desa Trimulya yang terus semangat bergerak dan peduli terhadap kesehatan bayi dan balita.

Saat ini, Ibu Nunung telah berhasil memelihara 53 ekor itik. Namun, meskipun program ini sudah berjalan dengan baik, ia merasa ada beberapa kendala yang menghambat berjalannya inovasi Bank Gizi.

“Itik-itik yang dipelihara sudah kurang produktif, sehingga telur-telur yang dihasilkan kurang optimal,” keluhnya. Oleh karena itu, tim Pencerah Nusantara terus berupaya untuk membahas kegiatan atau metode lain yang dapat menjadi tambahan penyuplai makanan bergizi.

Sebagai ibu rumah tangga yang juga mempunyai kesibukan di sawah dan membuat batu bata, tim Pencerah Nusantara tahu bahwa hari-hari yang dijalani Ibu Nunung cukup melelahkan. Namun, tak pernah sekalipun tersirat di wajahnya kelelahan-kelelahan yang dirasakannya.

Ibu Nunung selalu semangat dan antusias membicarakan rencana program dan inovasi dalam hal pemenuhan gizi balita. Semangat ini semakin memicu kaum muda seperti Pencerah Nusantara untuk lebih giat dalam pengembangan kualitas gizi balita.

 


Kerjasama berbagai pihak

Berlandaskan semangat untuk menjunjung tinggi kecukupan gizi bagi seluruh balita yang ada di Kecamatan Onembute, inovasi Bank Gizi ini akan dikembangkan ke desa lain yang ada di kecamatan ini. Perluasan ini juga akan diikuti dengan pemantauan dan pengembangan program yang lebih komprehensif.

Selain itu, program ini juga akan turut melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Penyuluh Pertanian Kecamatan dan beberapa pihak lainnya. Tim Pencerah Nusantara percaya bahwa banyaknya pihak yang terlibat akan mencetuskan semakin banyak ide dan inovasi.

Tentu ini akan menjadi pekerjaan rumah bersama Puskesmas, Pencerah Nusantara, aparat desa, dan para kader. Pencerah Nusantara 6 yang baru saja ditempatkan di Kabupaten Konawe pun berharap bahwa keaktifan seluruh elemen ini dapat semakin meningkatkan keberlangsungan program Bank Gizi.

Bagi Pencerah Nusantara, Ibu Nunung merupakan salah satu bara semangat peningkatan status gizi balita di desanya. Harapannya, dengan semangat Bu Nunung dan pihak lainnya, program ini dapat menjadi salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan gizi bagi balita yang ada di Kecamatan Onembute, agar peristiwa gizi buruk dan stunting dapat dicegah.

 

Penulis: Bintang Kasih Yanti (Pencerah Nusantara 6 Penempatan Konawe)

Editor: Aghnia Jolanda Putri & Arina A. Hanny

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya