Liputan6.com, Jakarta - Bila kamu menjadi retailer tentunya menginginkan bisnis terus berkembang dan jumlah pelanggan kian bertambah. Namun untuk mencapai hal tersebut tentu tidak mudah dan perlu proses panjang.
Berbagai cara promosi pun wajib dilakukan, mulai dari memberikan diskon, melakukan endorse pada influencer, memberikan giveaway, memasang iklan di media sosial hingga membuat loyalty program.
Jika loyalty program dilakukan secara tepat tentu efektivitasnya akan langsung dirasakan dengan semakin loyalnya para pelanggan.
Namun sayangnya, meskipun loyalty program sudah dieksekusi dengan baik, tapi retailer seringkali tertimpa kerugian yang tidak bisa dihindari karena sistem loyalty program yang bersifat sentralistik dan kurang transparan.
Baca Juga
Advertisement
Loyalty program adalah strategi pemasaran terstruktur yang dirancang oleh retailer untuk mendorong pelanggan terus berbelanja atau menggunakan layanan bisnis yang terkait dengan masing-masing program.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Vexanium, perusahaan berbasis teknologi blockchain yang bermarkas di Singapura menawarkan transparansi dan efektivitas loyalty program untuk retailer.
Vexanium sendiri digawangi oleh para pengiat startup Indonesia yang sudah lama berkecimpung di industri voucher dan loyalty program.
Beberapa di antaranya Danny Baskara (Founder dan CEO Evoucher Indonesia) sebagai founder dan CEO Vexanium, dan Constantin Papadimitrou (Kiki) (President of PundiX) sebagai advisor, serta Patrick Linden (eks founder dan CEO of Deal Guru serta Partner di RVP venture Partners) dan Jason Lamuda (founder dan CEO Berrybenka & Co-Founder Groupon Indonesia) sebagai angel investors.
"Para retailer bisa langsung menciptakan token digital sebagai sarana promosi mereka dengan menggunakan aplikasi VEX App tanpa memerlukan bantuan pihak ketiga. VEX App memungkinkan retailer untuk bisa mengatur sendiri seberapa banyak jumlah token yang mau dicetak," ujar Danny dalam keterangan resminya, Jumat (4/5/2018) di Jakarta.
VEX Token
Di samping itu, Danny melanjutkan, retailer diwajibkan untuk membeli VEX token dalam jumlah besar ketika mereka ingin menciptakan token digital karena dalam setiap transaksi dikenakan fee transaksi dalam jumlah kecil yang mana akan menggunakan VEX token.
"Proses untuk menggunakan loyalty campaign Vexanium pun terbilang mudah, di mana retailer cukup mendepositkan sejumlah VEX token yang nantinya akan didistribusikan oleh Vexanium sebagai bentuk airdrop kepada setiap pelanggan yang ikut berpartisipasi dalam loyalty campaign tersebut," paparnya.
Kemudian retailer bisa mengecek berapa jumlah voucher yang sudah tersebar hingga berapa jumlah voucher yang telah redeem di VEXplorer (sebuah browser dengan teknologi blockchain yang bisa memonitor setiap transaksi).
Sementara keuntungan untuk pelanggan, mereka bisa mencairkan VEXM (Vexa merchant) token hanya dengan menunjukkan QR Code di aplikasi Vexanium kepada kasir di retailer tersebut.
Namun jika mereka tidak jadi menggunakan VEXM token tersebut, mereka juga bisa menjual VEXM token yang mereka miliki kepada pengguna lain dan mendapatkan VEX token gratis sebagai gantinya. Tak hanya itu, VEXM token nantinya juga bisa ditukar dengan voucher dari platform yang lain.
Advertisement
Penggalangan Dana
Vexanium sendiri saat ini sedang melakukan penggalangan dana atau yang biasa disebut dengan ICO (Initial Coin Offering) dan platform-nya akan dirampungkan pada akhir 2018.
Perusahaan ketiga di Indonesia (setelah Tokenomy dan PundiX) yang melakukan penggalangan dana dengan sistem ICO ini memiliki dua jenis token yang nantinya akan digunakan yaitu VEX token dan VEXM token.
VEX token merupakan token yang digunakan untuk trading dan VEXM token dipakai untuk retailer yang bekerja sama dengan Vexanium.
Selain itu, Vexanium juga memfasilitasi para perusahaan blokchain lainnya yang ingin melakukan ICO dengan menggunakan alat promosi seperti airdrop campaign. Hal ini diklaim bisa meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya promosi.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini