Liputan6.com, Jakarta - Chevron Pacific Indonesia mampu mengoperasikan Lapangan Duri, Riau, selama 77 tahun. Produksi minyak dari Sumur Duri mampu menjadi salah satu penopang produksi minyak nasional.
Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Yanto Sianipar mengatakan, teknologi injeksi uap (steam flood) mampu membuat produksi Lapangan Duri lima kali lebih banyak dibandingkan teknologi konvensional.
Teknologi injeksi uap di lapangan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia.
Baca Juga
Advertisement
’’Keberhasilan pengelolaan teknologi yang digunakan dan penambahan usia lapangan migas juga ditentukan oleh Chevron terus berinventasi dalam pengembangan pencarian minyak maupun enhanced oil recovery (EOR) nologi guna mengoptimalkan tingkat perolehan minyak,’’ kata Yanto, di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Lapangan Duri termasuk wilayah kerja Blok Rokan Chevron Pacifi c Indonesia (CPI). Lapangan tersebut ditemukan pada 1941 dan baru berproduksi 17 tahun berselang, yakni pada 1958.
Setelah melewati titik puncak produksi dari fase primer sebanyak 65 ribu barel per hari (bph) pada 1965, produksi Lapangan Duri menurun secara alamiah seiring penurunan tekanan di dalam CPI memulai pilot project reservoir Injeksi uap di Lapangan Duri pada 1975.
Mampu Naik Kembali
Sepuluh tahun kemudian, teknologi ini diterapkan dalam skala besar dan mampu kembali menaikkan produksi mencapai 300 ribu bph.
"Semua itu dicapai berkat penerapan teknologi. Hingga saat ini, Lapangan Duri telah menghasilkan lebih dari 2,6 miliar barel," tuturnya.
Menurut Yanto, CPI terus mengembangkan lapangan ini untuk menjaga kontribusi Lapangan Duri terhadap produksi nasional. Dua pengembangan terakhir adalah North Duri Area 12 dan 13 yang masing-masing menghasilkan produksi perdana pada 2008 dan 2013.
"Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia. Dari lapangan lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement