Terlalu Sering Konsumsi Makanan Cepat Saji, Wanita Bakal Sulit Hamil

Wanita yang sedang masa usia subur harus hati-hati, terlalu sering konsumsi makanan cepat saji dapat membuat sulit hamil.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Mei 2018, 07:00 WIB
Terlalu sering konsumsi makanan cepat saji membuat wanita sulit hamil. (iStock)

Liputan6.com, Australia Makanan cepat saji (fast food) yang dikonsumsi wanita dapat meningkatkan risiko infertilitas (kemandulan, ketidaksuburan), menurut sebuah studi baru dari Australia. Para peneliti menemukan, konsumsi makanan cepat saji secara teratur dikaitkan dengan peningkatan dua kali lipat risiko infertilitas pada wanita.

Risiko infertilitas makin besar (50 persen) bila wanita tidak cukup makan buah. Namun, studi ini hanya menemukan hubungan antara diet dan infertilitas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan makanan tertentu memiliki dampak langsung pada risiko infertilitas.

Sekretaris British Fertility Society, Raj Mathur, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan, penelitian baru ini bermanfaat bagi para dokter dan wanita yang ingin mulai mencoba untuk hamil.

"Sesuai yang ada dalam penelitian, pola diet secara keseluruhan dapat memengaruhi kesuburan," kata Mathur, dikutip dari Live Science, Jumat (4/5/2018). "Pesan dari penelitian ini tampaknya, makanan cepat saji itu buruk. Yang baik itu, makan buah dan sayuran segar untuk kesuburan.

"Penelitian yang dipublikasikan 3 Mei 2018 dalam jurnal Human Reproduction meneliti hampir 5.600 wanita yang berusia 18 hingga 43 tahun dari Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Irlandia. Seluruh wanita berada di tahap awal kehamilan pertama.

Bidan yang merawat mereka diinstruksikan untuk menanyakan tentang pola diet beberapa bulan sebelum kehamilan. Hasil wawancara itu dicatat untuk melihat berapa lama mereka dapat hamil.

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Kategori tidak subur

Wanita dalam penelitian ada yang masuk kategori tidak subur. (iStockphoto)

Temuan yang mengejutkan dari penelitian Mathur, pasangan dianggap tidak subur ketika mereka tidak dapat hamil dalam waktu satu tahun. Meskipun semua wanita yang terlibat dalam penelitian itu hamil, 8 persen dari mereka termasuk kategori tidak subur. Ini karena mereka membutuhkan waktu lebih lama (lebih dari satu tahun) untuk hamil.

"Temuan utama adalah risiko infertilitas, yaitu membutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk hamil. Mereka juga kurang asupan buah," tulis Mathur.

Peneliti senior Claire Roberts dari Robinson Research Institute di University of Adelaide, Australia menambahkan, risiko infertilitas naik dari 8 persen menjadi 16 persen pada wanita yang makan empat atau lebih porsi makanan cepat saji setiap minggu.

Asupan makanan juga terkait dengan jumlah waktu yang dibutuhkan wanita untuk hamil. Wanita yang makan buah tiga atau lebih dalam sehari bisa hamil setengah bulan lebih cepat daripada wanita yang makan buah hanya beberapa kali dalam sebulan.

Pun begitu pada wanita yang mengonsumsi makanan cepat saji, seperti burger, pizza, ayam goreng, dan keripik empat kali atau lebih dalam seminggu. Mereka lebih lama untuk hamil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya