Oksigen Kian Hilang dari Lautan Dunia, Makhluk Hidup Terancam Bahaya

Oksigen makin menurun dan hilang dari lautan dunia, kehidupan makhluk hidup ikut terancam bahaya, yang menyebabkan kematian.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Mei 2018, 09:00 WIB
Oksigen di lautan dunia semakin hilang, makhluk hidup terancam bahaya. (iStock) (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah temuan baru mengungkap, zona mati (dead zone) dengan kadar oksigen terendah berada di Teluk Oman, Laut Arab. Zona mati di Laut Arab sekarang masuk kategori Zona Minimum Oksigen (OMZ) terbesar di dunia.

Adanya zona mati di Teluk Oman bukan pertanda baik bagi Bumi dan seluruh makhluk hidup di dalamnya. Zona mati tidak mendukung kehidupan di laut karena kekurangan oksigen. Kehidupan makhluk hidup di lautan pun terancam bahaya, yang bisa menyebabkan kematian.

Oksigen yang menurun di laut ini disebabkan limpahan bahan kimia dari daratan. Perubahan iklim dan pemanasan global juga menjadi faktor penyebab, dilansir dari Wolf Tribune, Jumat (4/5/2018).

Yang lebih mencengangkan, seiring meningkatnya penggunaan pupuk kimia dan air limbah akibat ulah manusia, zona mati di lautan makin meluas. Jumlah lautan di Bumi dengan oksigen nol (zero oxygen) bertambah lebih dari empat kali lipat selama 50 tahun terakhir.

Di muara dan laut, area dengan oksigen rendah juga meningkat lebih dari 10 kali lipat sejak tahun 1950.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Hewan mati lemas

Kekurangan oksigen, hewan bisa mati lemas. (iStock)

Studi soal zona mati oksigen di lautan dunia ini dipublikasikan jurnal Science pada 5 Januari 2018. Para peneliti mengungkapkan, dunia harus mengekang perubahan iklim dan pencemaran laut untuk menghentikan penurunan oksigen di lautan dunia.

Penelitian ini dilakukan para ilmuwan dari GO2NE (Global Ocean Oxygen Network), sebuah kelompok kerja baru yang dibentuk pada tahun 2016 oleh Komisi Oseanografi Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Oksigen sangat penting untuk kehidupan di lautan," kata ahli ekologi kelautan dengan Smithsonian Environmental Research Center, Denise Breitburg, dikutip dari International Business Times.

Temuan terbaru juga mengkhawatirkan karena hampir setengah dari oksigen di Bumi berasal dari lautan. Zona mati di lautan membuta banyak hewan mati lemas.

Penurunan oksigen yang lebih rendah juga dapat memengaruhi pertumbuhan, menghambat reproduksi, dan menyebabkan penyakit, bahkan kematian.


Pelepasan bahan kimia

Pelepasan bahan kimia seiring oksigen menurun di lautan. (iStock)

Oksigen rendah di lautan dapat memicu pelepasan bahan kimia berbahaya, misalnya, nitrous oxide, yang punya efek kuat hingga 300 kali lebih kuat daripada karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Ketika terhirup makhluk hidup, terutama manusia dapat menyebabkan sesak napas juga kematian.

Air permukaan laut yang memanas membuat oksigen semakin sulit mencapai perairan yang lebih dalam. Ketika seluruh lautan semakin hangat (panas), oksigen yang disimpan lebih sedikit.

Untuk menjaga oksigen tidak berada di titik terendah, perlu mencegah penggunaan emisi bahan bakar fosil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya