Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog berencana menjual beras dalam bentuk sachet atau disebutnya sebagai beras renceng. Apa sih uniknya beras renceng ide Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso?
"Saya lagi membuat beras renceng, beras yang dikemas ukuran seperempat kilo gitu," kata Buwas begitu pria ini akrab disapa ketika dijumpai di Monas, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Buwas mengatakan beras renceng bakal dikemas semikian rupa. Isinya sedang dipikirkan antara lima kilogram (kg) atau 10 kg.
"Nanti ke depan di warung-warung akan ada beras isinya hanya seperempat kilo," ungkap dia.
Dengan begitu, masyarakat yang hidupnya pas-pasan tetap bisa menikmati beras dengan kualitas yang baik.
"Kalau punya uang dua ribu ya tetap bisa beli beras untuk makan hari itu. Kan mudah dibeli karena ada di warung-warung," ujar dia.
Sebelumnya, Buwas juga akan mengandeng unsur TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas harga beras.
"Nanti stok beras itu ada di Polsek dan Koramil. Jadi jelas aman jadi Bulog akan nge-drop beras-beras itu di Polsek dan di koramil, dan sentra-sentra masyarakat itu berada. Jadi tidak ada yang bisa mempermainkan harga," kata mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.
Jadi Bos Bulog, Budi Waseso Bakal Sikat Mafia Beras
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno telah menunjuk Budi Waseso (Buwas) sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor SK-115/MBU/04/2018. Buwas mengaku akan bekerja keras dalam memastikan pasokan beras, terlebih menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan lagi.
"Beras ini kan masalah perut, jadi tidak boleh ada yang mainin perut orang Indonesia. Nah ini kan kebutuhan pokok, kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ungkap Buwas di Gedung Kementerian BUMN, pada 27 April 2018.
Bahkan, Budi Waseso memberikan peringatan kepada siapa saja yang mencoba mempermainkan pasokan beras ini akan ditindak tegas.
"Saya kan berangkat dari latar belakang penegak hukum, jadi kalau ada yang main-main akan ditertibkan, harus," tegasnya.
Sebelumnya, untuk mempercepat akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan, Kementerian BUMN merombak susunan direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog).
Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.
Dalam keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti dan Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.
Selain itu, Kementerian BUMN juga Mengangkat Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo yang mengisi posisi tersebut sebelumnya. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018.
Advertisement