Liputan6.com, Sintang Bandar Udara Tebelian yang menggantikan Bandar Udara Susilo di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah resmi dioperasikan. Bandara Tebelian mempunyai landasan pacu (runway) sepanjang 1660 meter dan lebar 30 meter, lebih panjang dibandingkan Bandara Susilo yang landasan pacunya hanya sepanjang 1300 meter dan lebar 30 meter.
“Hari ini kita datang langsung ke Bandara Tebelian dan merasakan langsung landasan pacu bandara ini. Kita telah lama merencanakan pembangunan bandara ini, akhirnya saya bisa merasakan langsung mendarat di Sintang melalui pesawat udara,” ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat memimpin Tim Kunker Komisi V DPR RI meninjau langsung pengoperasian Bandara Tebelian, Selasa (1/5/2018).
Advertisement
Politisi PDI-Perjuangan itu menambahkan, dengan pengoperasian Bandara Tebelian ini, maka bisa melayani operasional pesawat sekelas ATR 72 dengan lebih maksimal, baik untuk penumpang maupun kargo.
Selain itu, dengan lebih banyaknya pesawat yang bisa masuk ke bandara baru yang lebih besar ini bakal meningkatkan arus penumpang dan barang ke Sintang dan tentu akan mendorong perekonomian Sintang dan sekitarnya bakal lebih berkembang. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Saat ini progres pengembangan Bandara Tebelian terus dikerjakan terutama perpanjangan landasan pacu dari 1660 meter menjadi ke 1800 meter.
“Kita lihat bahwa progres kerja perpanjangan runway ini mungkin Oktober sudah bisa diselesaikan. Diharapkan nanti runway 1800 meter selesai tahun ini,” terang Lasarus.
Lasarus menyampaikan, ditargetkan sampai tahun 2019 nanti, panjang runway Bandara Tebelian akan mencapai 2000 meter. Sehingga pesawat Boeing Seri 737-500 seperti miliki maskapai Sriwijaya Air bisa cepat masuk.
“Kita harap suatu hari kalau posisi runway-nya sudah mencapai 2000 meter maka masyarakat di lima kabupaten, yakni Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, bisa terbang dari Bandara Tebelian ini langsung ke Jakarta,” terangnya.
Selama ini diketahui, masyarakat di lima kabupaten di perhuluan Kalimantan Barat itu mengeluarkan biaya ke Jakarta menjadi mahal, karena harus ke Pontianak dulu.
“Harapan kita dengan jadinya Bandara Tebelian ini masyarakat sekitar Sintang terbantukan, karena di sini semua mahal. Barang yang masuk melalui proses yang panjang. Harapan kita masyarakat terbantu ketika mereka mau ke Jakarta,” tambahnya.
Politisi dapil Kalbar itu mengaku, pangsa pasar di Kabupaten Sintang bukan hanya ke Jakarta saja. Karena jumlah transmigrasi juga tinggi, jadi bisa saja nanti ke Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan bahkan ke Kuching Malaysia.
Selama ini, masyarakat Sintang yang akan ke ibukota provinsi yaitu Pontianak membutuhkan waktu 5 hingga 7 jam jika menempuh jalan darat. Sedangkan, jika menggunakan pesawat hanya 45 menit.
(*)