Ramadan Pengaruhi Kinerja Trio Liverpool di Final Liga Champions?

Liverpool menghadapi Real Madrid pada pertengahan Ramadan.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Mei 2018, 06:12 WIB
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kanan) bersama rekannya Sadio Mane melakukan sujud syukur sebagai selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester City di Etihad Stadium (10/4). Pada pertandingan itu Liverpool menang 2-1. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Liverpool - Fisik trio Liverpool Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Emre Can dalam tanda tanya pada final Liga Champions 2017/2018. Pasalnya, ketiganya tengah menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.

Final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid berlangsung di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, 26 Mei mendatang.

Marca melaporkan, puasa di Eropa dimulai pada 15 Mei. Artinya, ketiga pemain itu tidak mendapat asupan ideal selama 11 hari ketika menghadapi Los Blancos.

Mereka juga tidak dapat mencari energi jelang pertandingan. Pasalnya, laga dimulai pukul 20.45 Waktu Eropa Tengah. Sedangkan matahari terbenam di Kiev pada 26 Mei terjadi pukul 20.53.

Situasi ini jelas tidak ideal bagi Liverpool. Mereka membutuhkan ketiga pemain dalam usaha memenangkan Liga Champions untuk kali keenam sepanjang sejarah.


Sempat Kesulitan

Seorang suporter Liverpool membentangkan poster penyerang Mohamed Salah saat mendukung tim kesayangannya bertanding melawan AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Olimpiade, Roma (2/5). (AFP Photo/Paul Ellis)

Saat masih memperkuat Chelsea, 2014 lalu, Salah sempat mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat menjalani latihan pramusim pada saat bulan Ramadan tiba.

"Ramadan sedikit sulit bagi saya karena kami harus menjalani dua kali pemusatan latihan dalam sehari, cuaca sangat panas dan saya tampil di setiap laga," kata Salah.

"Saya tidak minum hingga pukul 09.30 malam. Meski saya mulai terbiasa untuk itu, sudah berakhir dan saya bisa minum dan makan dengan normal saat ini," ujar Salah saat itu.


Tunda Puasa

Opsi untuk ketiga pemain adalah tidak puasa pada hari pertandingan dan menggantinya selepas Ramadan. Gelandang Jerman, Mesut Ozil, menerapkannya ketika mengikuti Piala Eropa 2016.

Namun, praktik ini kurang populer. Terlebih mereka terkenal taat beribadah. Salah dan Mane bahkan selalu sujud syukur usai merobek gawang lawan.

"Salah seorang muslim. Dia melakukan semua hal yang dilakukan umat muslim. Sebelum bertanding dia membersihkan diri dan beberapa hal seperti itu," kata pelatih Jurgen Klopp, dilansir The Sun.

"Kami datang dua menit lebih awal ke ruang ganti sehingga dia bisa mempersiapkan diri untuk pertandingan. Begitu pula Sadio dan Emre Can," beber Klopp.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya