Bosan Sekolah, Bocah di China Curi Dompet Ibu lalu Jajan KFC

Merasa penat di sekolah, seorang bocah 8 tahun di China mencuri dompet ibu dan berusaha membobol kartu ATM. Untung upaya terakhir gagal.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Mei 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi dompet (iStock)

Liputan6.com, Dazu - Mengaku penat karena belajar keras di sekolah, seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun di China nekat mencuri dompet ibunya. Ia kemudian menggunakan uangnya untuk bersenang-senang.

Seperti dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (4/5/2018), insiden tersebut terjadi tepat pada peringatan Hari Buruh Internasional. Pada 1 Mei 2018, seluruh aktivitas sekolah di Tiongkok diliburkan.

Bocah itu merasa libur sehari sangatlah singkat. Ia pun berniat kabur demi menghindari aktivitas belajar di sekolah. Namun, sebelum minggat, ia membutuhkan sejumlah uang.

Kemudian, ia memutuskan untuk mencuri uang sang ibu dari rumahnya yang terletak di kota Shima, Chongqing, China.

Kala itu, setelah sarapan, sang ibu buang air ke toilet. Momen tersebut dimanfaatkan oleh bocah yang tak disebutkan namanya itu untuk mencuri dompetnya.

Dalam dompet terdapat uang sebesar 120 yuan atau setara Rp 260 ribu, kartu debit dan  identitas lainnya.

Sang ibu yang sadar bahwa anaknya kabur langsung menyusuri Dazu, China -- wilayah yang dikenal dengan peninggalan kuno berupa pahatan batu, sebelum akhirnya melaporkan ke kantor polisi.

Dari rekaman kamera pemantau yang ada di sudut kota, terlihat penampakan bocah tersebut yang sedang mondar-mandir di jalanan.

Saat itu pula sang ibu menerima telepon dari pihak bank yang menyebut bahwa ada seseorang yang tengah berusaha membobol kartu debitnya. Namun, tidak berhasil karena ia salah memasukkan PIN berkali-kali.

Karena tak bisa mengambil uang dalam jumlah banyak, akhirnya bocah itu memanfaatkan uang 120 yuan tadi.

Dengan uang itu, ia membeli sejumlah makanan ringan dan KFC.

Hanya tersisa uang sebesar 15 yuan. Semula ia ingin membeli tiket bioskop. Karena tidak cukup, ia memilih untuk membeli popcorn saja.

"Ia ingin bermain. Padahal anak saya sudah sering diajak jalan-jalan," ujar sang ibu.

Berkat bantuan polisi di China dan petunjuk lain, akhirnya bocah itu bisa ditemukan. Tak dijelaskan apakah ibunya marah besar atau tidak.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bocah 12 Tahun Asal Sydney 'Kabur' ke Bali Sendirian

Ilustrasi pesawat (iStock)

Kasus tadi mengingatkan pada kejadian sebelumnya, di mana seorang bocah di Australia nekat kabur ke Bali, Indonesia.

Ketika sang ibu, bernama Emma, mengatakan kepada anak lelakinya yang berusia 12 tahun bahwa mereka tak jadi ke Bali, bocah itu keras kepala tak mau mendengarkan alasan ibunya.

Setelah berargumentasi dengan ibunya, bocah--sebutlah bernama Drew-- nekat 'meminjam' kartu kredit keluarga dan kabur ke Bali.

Dikutip dari News.co.au, setelah berhasil mengambil kartu kredit, Drew merayu neneknya untuk memberikan paspornya.

Drew akhirnya mulai mencari penerbangan ke Denbasar, Bali. Hasil 'risetnya' menemukan bahwa hanya satu maskapai yang membolehkan anak-anak berusia 12 tahun ke atas bepergian sendiri tanpa izin tertulis dari orangtua.

Lalu, satu hari, Drew menyiapkan tas punggungnya dengan baju cukup untuk liburan empat hari di Bali. Dia pun pamit pada orangtuanya ke sekolah seperti biasa.

Alih-alih mengendarai skuternya ke halte bus ke sekolah, Drew naik kereta api ke bandara dan berhasil masuk pesawat. Semuanya lancar tanpa masalah.

Di bandara Sydney, Drew menggunakan layanan mandiri check-in. Itu berarti dia tidak harus berurusan dengan personel maskapai penerbangan sampai mereka memberikan tiket ke Drew.

Setelah persinggahan singkat di Perth, Drew bocah 12 tahun mendarat di Bali.

Ketika Emma diberitahu bahwa anak lelakinya yang berumur 12 tahun tidak pernah muncul di sekolah, dia melaporkan ke polisi bahwa anaknya hilang.

Akhirnya, keluarga menemukan anak laki-laki badung mereka di Bali dan Emma harus terbang ke Pulau Dewata untuk menjemputnya.

Namun, terlepas dari kekhawatiran Emma, Drew telah memikirkan segalanya. Dia memesan sendiri kamar di Hotel All Seasons dan menggunakan layanan GoJek untuk menjemputnya di bandara dan jalan-jalan di Bali.

Dia mengatakan kepada resepsionis hotel bahwa dia menunggu saudara perempuannya, hanya saja dia tiba lebih awal.

Kemudahan yang didapat Drew dari rumahnya di New South Wales sampai ke sebuah hotel di Bali telah membuat Emma kaget dan bertanya-tanya bagaimana semua itu bisa terjadi. Drew bahkan tidak punya masalah ketika dia mendarat untuk transit di Perth.

"Mereka hanya meminta kartu pelajar dan paspor saya untuk membuktikan bahwa saya berusia di atas 12 tahun dan bahwa saya di sekolah menengah," kata Drew.

Kaburnya Drew dan mudahnya dia keluar dari Australia menuju Bali membuat Emma hancur secara emosi.

"Tidak ada kata yang tepat menggambarkan suasana hati saya ketika kami mengetahui bahwa dia telah pergi ke luar negeri," kata Emma menceritakan kepada acara A Current Affair.

Sang ibu mengakui anaknya yang berusia 12 tahun "tidak suka dengan kata 'tidak'".

"Dan itulah yang saya dapat ketika saya bilang 'tidak' kepadanya, anak saya tahu-tahu sudah ada di Indonesia,” katanya.

Meskipun Emma marah luar biasa, Drew tidak keberatan dengan apa yang terjadi dengannya.

"Sungguh hebat karena saya ingin melakukan petualangan," kata bocah asal Sydney itu soal kabur ke Bali sendirian kepada 9 News.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya