MU Seharusnya Bisa Dapatkan Guardiola

MU sampai saat ini belum juga menemukan kejayaannya kembali setelah ditinggal Alex Ferguson.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 05 Mei 2018, 06:36 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menutup kamera usai timnya laga melawan Tottenham pada lanjutan Premier League di Wembley Stadium, (14/4/2018). Manchester City menang 3-1. (AP/Tim Ireland)

Liputan6.com, Jakarta - Pep Guardiola akhirnya memberi gelar juara bagi Manchester City. Di tahun kedua menukangi The Citizens, Guardiola sukses membawa timnya menjuarai Premier League. 

Namun gelar ini bisa saja berlabuh di tim tetangga, Manchester United (MU). Sebab menurut mantan pemain MU, Jordi Cruff, sebenarnya berpeluang mendatangkan Guardiola menggantikan Sir Alex Ferguson yang memutuskan pensiun 2013 lalu. 

Guardiola meninggalkan Barcelona pada tahun 2012 lalu. Setelah menepi sementara dari lapangan hijau, Guardiola akhirnya bergabung dengan Bayern Munchen pada Januari 2013. Keputusan ini hanya lima bulan sebelum Ferguson mengnudurkan diri pada Mei 2013. 

MU selanjutnya menunjuk David Moyes menggantikan Fergie di MU. Namun karena tak kunjung memberikan prestasi, MU kemudian menggantinya dan menunju Louis van Gaal. Sementara bersama Bayern Munchen, Guardiola memberi tiga gelar juara Bundesliga. 

MU kemudian melakukan pergantian terhadap pelatih dan menunjuk Jose Mourinho. Namun The Special One juga tak kunjung mampu mengembalikan kejayaan MU. Sebaliknya, Guardiola pada musim keduanya segera mempersembahkan gelar liga bagi Man City. 

Menurut Cruyff, MU seharusnya mendatangkan Guardiola. "Saya selalu merasa, bukan saat ini, tapi sebelum Guardiola bergabung dengan Bayern Munchen, saya merasa kalau ada peluang bagi MU untuk mendapatkannya," ujar Cruyff kepada Sky Sports. 

"Saya merasa ada momen di mana ada ketertarikan, ada di sana, tapi MU memilih orang lain. Saya berbicara soal beberapa tahun lalu, dan dia mengambil jalur beda," katanya. 

 

 


Punya Kecocokan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyaksikan timnya disingkirkan Liverpool dari bangku penonton pada leg kedua perempat final Liga Champions di Etihad, Rabu (11/4). Kejadian itu terjadi usai Guardiola memprotes wasit terlalu keras. (Paul ELLIS/AFP)

Menurut Cruyff yang pernah memperkuat MU dan Barcelona, Guardiola sebenarnya cocok dengan tipikal klub seperti MU. "Saya tidak bcara era sekarang, bukan sekarang, saya tengah bicara beberapa tahun lalu seperti lima atau enam tahun lalu," kata Cruyff. 

"Ada momen di mana semuanya selaras, pada saat itu, dan MU mengambil jalan lain."

Saksikan juga video menarik lainnya:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya