Liputan6.com, London - Dengan 3 pertandingan tersisa musim ini, Chelsea kian sulit untuk menembus zona Liga Champions. Mereka terlambat bangkit setelah serangkaian hasil buruk di Liga Inggris.
Baca Juga
Advertisement
The Blues telah memenangi tiga pertandingan liga terakhir. Tetapi mereka masih duduk di posisi kelima, tertinggal 5 poin dari Tottenham Hotspur di urutan keempat dan masih harus melawan Liverpool di Anfield akhir pekan ini.
Finis di urutan kelima, juara Piala FA dan mencapai babak 16 besar Liga Champions akan dianggap sebagai musim yang sukses bagi sebagian besar klub. Tetapi untuk Chelsea, boleh dibilang sebagai musim yang buruk.
Jadi apa yang salah untuk Chelsea tahun ini? Ada lima faktor yang bikin mereka babak belur musim ini dikutip Sportskeeda:
1. Skandal Diego Costa
Musim 2016/17 cukup lika-liku bagi striker Diego Costa, yang mulai disingkirkan Antonio Conte pada Januari 2017. Pada akhirnya, langkah Costa menuju pintu keluar Stamford Bridge untuk kembali ke pelukan Atletico Madrid terlaksana.
Striker berpaspor Spanyol itu sebenarnya merupakan pemain kunci Chelsea saat juara musim 2014/15. Namun ironisnya, kepindahan dia dari Chelsea dipenuhi isu buruk.
Sebelum meninggalkan Chelsea, Costa sakit hati dengan Conte yang 'menceraikannya' lewat SMS. Hal itu sedikit memengaruhi ganti Chelsea. Sebab, banyak pemain The Blues yang simpati dengan nasib Costa.
Advertisement
2. Conte Berseteru dengan Manajemen
Meskipun memenangkan gelar musim lalu, masalah antara manajemen dan Antonio Conte dilaporkan sudah bergema sejak Maret 2017. Itu dimulai ketika Direktur teknik Michael Emenalo mengundurkan diri akibat tak sepaham dengan Conte.
Konon Conte ingin menunjuk seorang asisten dari Italia untuk menggantikan asisten pelatih Steve Holland. Sementara dewan Chelsea merasa penting untuk menjaga Holland. Pada akhir musim panas Conte mengaku tak puas dengan keuangan klub.
Meskipun menghabiskan rekor klub 70 juta pounds untuk striker Alvaro Morata, tetapi ia juga tidak senang dengan fakta bahwa manajemen lambat dalam berburu pemain. Ketidaksepakatan antara manajemen dan Conte jelas jadi masalah besar.
3. Pemain Baru Kesulitan Adaptasi
Antonio Conte mungkin telah mengeluhkan jumlah uang yang tersedia baginya untuk dibelanjakan. Meskipun sudah belanja cukup besar, pemain baru Chelsea musim ini benar-benar buruk.
Sudah memecahkan rekor transfer klub, striker Alvaro Morata hanya mencetak 11 gol dalam aksi Liga Inggris. Gelandang Tiemoue Bakayoko juga tak lebih baik dari pendahulunya, Nemanja Matic.
Davide Zappacosta, Danny Drinkwater, Ross Barkley dan Emerson Palmieri bahkan nyaris tidak terlihat. Bek Antonio Rudiger cukup bagus, tetapi Olivier Giroud lebih banyak digunakan sebagai pemain pengganti oleh Conte meskipun mencetak 4 gol dalam 14 penampilan.
Pada dasarnya, pemain baru Chelsea gagal musim ini. Conte pasti sadar akan hal itu karena para pemain baru memang belum terlalu tokcer di musim perdananya.
Advertisement
4. Pertahanan Rapuh
Salah satu keunggulan Chelsea saat juara pada 2016/17 adalah pertahanan yang rapih. Bek tengah Cesar Azpilicueta, Gary Cahill dan David Luiz tampil begitu istimewa.
Akan tetapi musim ini, mereka sangat riskan. Cahill, Azpilicueta, dan pemain baru Antonio Rudiger serta Andreas Christensen acap bergantian mengisi posisi bek. Hanya Azpilicueta yang telah memainkan lebih dari 30 pertandingan liga.
The Blues telah kebobolan 34 gol sejauh ini musim ini dibandingkan dengan 33 musim lalu. Bukan perbedaan besar memang, tapi mereka justru musim ini keropos lawan tim-tim papan tengah, seperti Burnley, Watford, dan Bournemouth. Ini tentu jadi pekerjaan rumah buat Conte andai dipertahankan musim depan.
5 Hasil Buruk di Liga Champions
Pada awal musim ini di Liga Champions, sepertinya Chelsea akan menjadi pesaing kuat,. Mereka mulai menghancurkan Qarabag, dan bahkan berhasil mengalahkan Atletico Madrid di Wanda Metropolitano. Tapi kemudian mereka justru ditekuk Roma dan semuanya langsung berantakan.
Pada akhirnya The Blues memang berhasil lolos sebagai runner-up grup. Namun jika mereka mampu mengamankan hasil yang lebih baik melawan Roma, Chelsea akan menghindari Barcelona di babak 16 besar. Paling mereka akan menghadapi Shakhtar Donetsk.
Dari laga melawan Roma sudah tertebak permainan Chelsea yang diikuti serangkaian hasil buruk. Conte sendiri baru sadar saat akhir-akhir liga dengan mengubah beberapa kali skemanya di lapangan.
Eka Setiawan
Advertisement