Wall Street Melonjak Lebih dari 1 Persen, Saham Apple Cetak Rekor

Saham Apple mengakhiri sesi pada perdagangan Jumat naik 3,9 persen menjadi USD 183,83.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Mei 2018, 05:31 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat dengan ketiga indeks acuan utama naik lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). pendorong kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena pertumbuhan upah AS lebih lemah dari perkiraan analis sehingga membantu menenangkan kekhawatiran investor akan kenaikan suku bunga dan inflasi.

Mengutip Reuters, Sabtu (5/5/2018), Dow Jones Industrial Average naik 332,36 poin atau 1,39 persen menjadi 24.262,51. Indeks S&P 500 naik 33,69 poin atau 1,28 persen menjadi 2.663,42. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 121,47 poin atau 1,71 persen menjadi 7.209,62.

Saham Apple Inc memberikan dorongan terbesar karena melompat ke rekor tertinggi yaitu USD 184,25 saat sesi perdagangan setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc mengungkapkan bahwa pihaknya telah menambah kepemilikan saham di perusahaan pembuat iPhone tersebut.

Saham Apple mengakhiri sesi pada perdagangan Jumat naik 3,9 persen menjadi USD 183,83. Presentase kenaikan harga saham secar meningguan perusahaan teknologi ini terbesar sejak Oktober 2011.

Saham AS terjatuh setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan tingkat pengangguran AS turun mendekati ke level terendah salam 17 tahun yaitu di angka 3,9 persen. Namun tak lama setelahnya, Wall Street berbalik arah dan melonjak.

Para investor mengatakan bahwa angka pengangguran yang rendah kemungkinan besar akan menunjukkan tekanan ke angka inflasi dan membuat bank sentral AS tidak tergesa-gesa untuk menaikkan suku bunga sehingga menjadi angin segar bagi pasar saham.

"Ini adalah keadaan yang agak menyenangkan yang kita hadapi," kata Jamie Cox, analis Harris Financial Group di Richmond, Virginia, AS.

 


Kinerja Saham

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sepanjang pekan ini, Dow Jones kehilangan 0,2 persen dan S & P turun 0,24 persen. Itu adalah kerugian minggu kedua berturut-turut untuk kedua indeks acuan dalam Wall Street.

Sebaliknya, Nasdaq naik 1,26 persen didorong oleh reli saham teknologi pada perdagangan Jumat.

Semua sektor atau 11 sektor pembentuk indeks S&P mengalami penguatan dan 29 dari 30 saham anggota Dow berada di zona hijau. Hanya saham Chevron Corp yang mengalami tekanan.

Saham Pandora Media Inc melonjak 19,8 persen setelah penyedia layanan streaming musik melaporkan kerugian kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan.

Saham CBS Corp naik 9,1 persen setelah kinerja perusahaan media tersebut melampaui perkiraan pendapatan dan laba untuk kuartal pertama.

Fluor Corp tenggelam 22,4 persen dan merupakan saham yang memiliki kinerja paling buruk pada perdagangan Jumat ini di S & P. Pendorong pelemagan saham dari perusahaan rekayasa dan konstruksi tersebut karena kerugian kuartalan karena masalah dengan proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya