Liputan6.com, Surabaya - Penjualan tiket Persebaya vs Arema yang dipusatkan di satu tempat yaitu Korem 084, Jalan Ahmad Yani nomor 1, Surabaya ternyata menimbulkan kericuhan. Antusiasme suporter yang ingin mendapatkan tiket laga bergengsi itu membuat suasana menjadi tegang.
Antri untuk mengambil nomor sudah dilakukan sejak pukul 8.00 WIB.Akibatnya tepat pada pukul 10.00, Bonek Mania yang sudah antri sejak pagi dan belum juga kebagian nomor antrian pun bersitegang dengan pihak panitia.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan mereka pun sempat bernyanyi dan beramai-ramai mengkritik kebijakan penjualan tiket dari panpel Persebaya.Aparat TNI yang berjaga pun langsung menenangkan massa.
Setelah cukup kondusif,tak lama berselang barikade penjagaan pembagian nomor pun jebol dan ribuan Bonek berlari ke tengah lapangan pengambilan tiket.
Hingga Jumat (4/5/2018), tiket pertandingan untuk laga Persebaya vs Arema pada Minggu (6/5/2018) dipastikan sudah habis. Panitia pun tak akan menggelar penjualan tiket lagi hari ini.
Pagar Jebol
Tidak berhenti disitu, pagar Korem sempat jebol dan hampir saja ricuh. Komandan Korem (Danrem), Kolonel Kav M Zulkifli mengaku senang dapat membantu penjualan tiket pertandingan Persebaya menghadapi Arema FC pada Minggu 6 Mei 2018.
Meski sempat ada ketegangan dengan para suporter, namun ia bersyukur dapat berjalan dengan kondusif hingga akhir.
Meski begitu, sejak pagi tadi jumlah Bonek yang datang mencapai puluhan ribu. Mereka yang ingin mendapatkan tiket berduyun-duyun datang sejak jam 01.00 dini hari untuk mendapatkan antrian pertama. Padahal dibukanya penjualan tiket baru pukul 08.00 WIB. Alhasil pagar Korem 084, Surabaya pun jebol dan roboh.
"Tadi pagi kan itu terlalu banyak yang datang. Itu pagarnya terlambat kita buka aja, banyak juga bonek yang datang sejak pagi. Seandainya pagar lebih pagi kita buka pasti tidak ada masalah. Kalau menurut saya ya wajar lah karena banyak sekali yang datang," kata Zulkifli.
Advertisement
Bantu Persebaya
Selain sempat ada beberapa kerusakan, Danrem pun mengaku hal ini tak jadi masalah. Sebab penjualan tiket dapat berjalan kondusif, meski sempat ada belasan orang yang pingsan akibat desak-desakan.
"Secara umum cukup kondusif, apa yang kita harapkan bisa berjalan lah. Harapan manajemen Persebaya ketika ada kegiatan di sini diharapkan tidak ada kejadian, semua bisa diatasi, tidak ada permasalahan yang menonjol," kata Zulkifli.
Memang sebelumnya, loket penjualan tiket terbagi menjadi tiga tempat, yakni Kenjeran Park, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Korem 084. Namun pada eksekusinya, dua tempat kenjeran dan GBT dirasa tak berjalan maksimal sehingga pada Jumat kemarin panpel memusatkan distribusi tiket di Korem saja.
"Itu kan dari manajemen Persebaya memang dipusatkan di sini. Jadi kami harus siap bantu," katanya. (Dimas Angga P)