Liputan6.com, Manchester - Louis van Gaal dianggap sebagai salah satu pelatih yang gagal mengangkat Manchester United. Selain minim trofi, Van Gaal juga membuang banyak pemain hebat Setan Merah.
Van Gaal melatih Manchester United untuk menggantikan Ryan Giggs yang sempat jadi pelatih interim menggantikan David Moyes pada Juli 2014. Pada musim panas pertamanya sebagai pelatih MU, Van Gaal menghabiskan banyak uang.
Baca Juga
Advertisement
Total, dana belanja pertama yang dikeluarkan The Red Devils di bawah asuhan Van Gaal mencapai 189,8 juta euro. Bahkan, sepanjang 2015 ia kembali membuat MU merogoh kocek 146 juta euro.
Namun, uang sebanyak itu gagal dimanfaatkan Van Gaal untuk mempersembahkan prestasi terbaik bagi Manchester United. Di masa kepemimpinannya, hanya Piala FA 2015/2016 yang jadi persembahannya. Meski itu jadi trofi pertama sejak menjuarai Liga Inggris 2012/2013, tetap saja itu bukan prestasi yang istimewa.
Itu mengapa manajemen Manchester United memutuskan untuk menendang Van Gaal dan memilih Jose Mourinho sebagai penggantinya. Apalagi, pelatih asal Belanda itu juga melakukan blunder karena menjual pemain-pemain berkualitas. Berikut adalah empat pemain yang seharusnya tak dijual Van Gaal:
4. Patrice Evra
Evra salah satu pemain yang cukup lama membela MU. Ia datang setelah digaet dari AS Monaco pada musim dingin 2006 dengan biaya 8 juta euro. Tanpa butuh waktu lama, bek asal Prancis itu mendapatkan kepercayaan penuh di MU.
Bahkan, pelatih sekaliber Alex Ferguson sampai menyebutnya sebagai salah satu bek kiri terbaik di Eropa. Terlebih, Evra juga memiliki jiwa pemimpin. Sayang, kehadiran Van Gaal justru jadi akhir petualangan Evra bersama MU meski kontraknya masih tersisa satu tahun lagi.
Dibuang MU, Evra pun bergabung dengan Juventus pada musim panas 2014. Meski kepergiannya tidak dalam momen bagus, suporter tetap mengingat jasa-jasanya. Selama di MU, ia tampil dalam 379 laga, mencetak 10 gol, dan menciptakan 40 assist.
Total ia memenangkan 15 gelar bersama The Red Devils. Di antaranya adalah lima trofi Liga Inggris dan satu Liga Champions.
Advertisement
3. Rafael da Silva
Ryan Giggs menyebut Rafael sebagai salah satu dari tiga pemain yang seharusnya tak dijual MU. Bek asal Brasil ini telah menghabiskan lebih dari tujuh tahun bersama klub, serta memenangkan tiga gelar Liga Inggris.
Nasib Rafael berubah setelah Van Gaal datang. Ia hanya dimainkan dalam 17 laga di musim 2014/2015. Demi menyelamatkan kariernya, ia pun memutuskan hengkang ke Olympique Lyon pada musim panas 2015.
Bersama Lyon, ia kembali menemukan kepercayaan dirinya. Jebolan akademi Fluminense itu jadi pilihan utama pelatih Bruno Genesio untuk posisi bek kanan. Belum genap tiga musim, ia sudah tampil dalam 96 pertandingan.
Kemampuan utamanya adalah driblling, passing, dan mendistribusikan bola kepada rekan-rekannya. Selama bertugas di MU, ia memainkan 169 laga. Sikapnya juga membuat Rafael jadi salah satu pemain favorit suporter MU.
2. Angel Di Maria
Di Maria adalah bukti blunder MU dalam melakukan transfer pemain. Awalnya, ia didatangkan MU dari Real Madrid pada musim panas 2014 dengan biaya 75 juta euro. Namun, pada musim panas 2015, mereka malah melepasnya ke Paris Saint-Germain dengan mahar 63 juta euro.
Banyak kalangan yang bertanya-tanya apa alasan MU menjual Di Maria. Terlebih, saat baru tiba, pemain asal Argentina itu langsung meneken kontrak lima tahun. Servisnya cukup bagus dengan mengemas 12 assist dan empat gol.
Padahal, saat itu Di Maria harus berjuang dengan keputusan Van Gaal yang tak memainkan dirinya di posisi aslinya. Itu mengapa Di Maria sempat jadi bahan olok-olok suporter. Tapi, semuanya berbeda setelah ia jadi milik PSG.
Selama hampir tiga musim, pemain berusia 30 tahun itu telah tampil dalam 132 laga. Ia juga menyumbang 50 gol dan 55 assist, sebuah angka yang menakjubkan mengingat ia adalah penyerang sayap.
Advertisement
1. Wilfried Zaha
Zaha sempat jadi buah bibir karena kesuksesannya meneken kontrak dengan MU pada musim panas 2013 dengan biaya 11,8 juta euro. Saat itu Zaha memang disebut-sebut sebagai gelandang dengan masa depan menawan.
Penampilannya pada musim 2011/2012 dan 2012/2013 saat Crystal Palace masih berkiprah di Divisi Championship benar-benar mengagumkan. MU pun disebut beruntung karena bisa mendapatkan talenta hebat seperti Zaha.
Sayang, kesempatan tak kunjung didapat gelandang berusia 25 tahuh itu bersama MU. Hanya empat kali ia dimainkan bersama tim utama. Tiga laga lain didapat bersama tim MU U-23. Pada akhirnya, MU meminjamkannya ke Cardiff City hingga kembali menjualnya ke Palace pada musim panas 2014.
Bersama Palace, ia kembali menemukan sentuhannya. Bahkan, penampilannya di musim ini benar-benar mengesankan di mana ia menyumbang delapan gol dan lima assist.