Tenor KPR Buat PNS, TNI dan Polri Bakal Sampai 30 Tahun

Bank Mandiri berinisiatif mengusulkan pembiayaan perumahan bagi PNS, TNI dan Polri dengan tenor atau jangka waktu lebih lama dari KPR biasa.

oleh Merdeka.com diperbarui 05 Mei 2018, 20:02 WIB
Aparat TNI wanita berjaga saat Hari Buruh Sedunia di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/5). Para buruh berbondong-bondong datang menuju Istana Kepresidenan membawa bendera dan atribut masing-masing serikat kerjanya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendorong Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan Polri untuk memiliki rumah pribadi. Salah satu yang diusahakan oleh pemerintah dengan pembentukan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan skema pembiayaan tanpa uang muka atau down payment (DP).

Executive Vice President Consumer Loans PT Bank Mandiri (persero) Ignatius Susatyo Wijoyo mengungkapkan, sebagai Badan usaha Milik Negara (BUMN) Bank Mandiri siap mendukung program yang tengah dibangun oleh pemerintah tersebut.

"Kami meeting rutin bukan hanya FLPP, tapi TNI, Polri, PNS kita bahas, dan juga kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kami sedang bahas dengan teman-teman bank, BPJS TK, Kementerian Keuangan. Kami harap bukan hanya dibicarakan tapi dieksekusi," ungkapnya di JCC, Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Bank Mandiri pun berinisiatif mengusulkan pembiayaan perumahan bagi PNS, TNI dan Polri dengan tenor atau jangka waktu pembayaran sampai 30 tahun. "Kami normalnya 20 tahun. Nanti program untuk yang TNI Polri, bisa sampai 30 tahun, bisa sampai setelah pensiun itu," kata dia.

Lebih jauh Susatyo menjelaskan penyaluran kredit perumahan bagi TNI Polri ini, pihak akan melibatkan anak usaha, yaitu Bank Mantap.

"Bekerja sama dengan anaknya Bank Mandiri, yaitu Bank Mantap. Begitu belum pensiun di Mandiri setelah Pensiun di Bank Mantap," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


KPR Buat Milenial

Gedung apartemen berjajar di kawasan Kemayoran, Jakarta, Jumat (19/1). Konsultan properti Savills Indonesia memperkirakan pasokan apartemen baru di Jakarta akan bertambah 70.000 unit dalam rentang tahun 2018-2021. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain itu, Bank Mandiri juga tengah menyiapkan skema kredit perumahan khusus bagi generasi milenial. Skema ini ditujukan untuk pekerja muda dengan penghasilan yang belum terlalu besar.

"Kami punya produk yang akan diluncurkan, tunggu tanggal mainnya. Kami tahu kaum muda pertama kerja berapa sih penghasilannya? UMP plus Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," jelas Susatyo.

Hal ini sebagai bentuk komitmen perseroan untuk mendukung tersedianya rumah layak bagi semua elemen masyarakat, termasuk generasi milenial.

"Bagaimana kaum milenial beli rumah. Kami tahu sekarang mereka hobi traveling, jalan-jalan. Oke, tapi berikutnya mau tinggal di mana? Masa di kos-kosan. Keren bukan traveling saja. Punya rumah juga keren, rumah jadi aset dan investasi, rumah makin lama menunda makin mahal," kata dia.

Dia menjelaskan, dalam skema kredit perumahan ini, Bank Mandiri tidak hanya menghitung pendapatan pada saat ini, melainkan akan turut memperhitungkan potensi pendapatan ke depan.

Ia mencontohkan, jika jangka waktu kredit perumahan 15 tahun dengan harga rumah Rp 500 juta maka Bank Mandiri akan membuat produk yang karakteristiknya menggunakan pendapatan saat ini dan 10 tahun ke depan.

"Kami buat produk yang angsuran berjenjang 5-10 tahun ke depan, teman-teman enggak mungkin begini-begini aja. Kita hitung potential income ke depan, kita belum luncurkan tapi kita godok secara serius supaya milenial punya rumah," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya