Ibu Korban Sembako Maut di Monas Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya

Fayyad masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan hingga pukul 18.00 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2018, 19:43 WIB
M Fayyad, pengacara Komariah, ibu salah satu anak yang meninggal di acara pembagian sembako di Monas menyambangi Polda Metro Jaya. (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Komariah, ibu salah satu anak yang meninggal di acara pembagian sembako di Monas dan pengacaranya, M Fayyad, menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi pelimpahan laporan dari Bareskrim Polri. Laporan ini untuk mengusut penyebab M Rizky meninggal dunia.

"Undangannya hanya untuk klarifikasi saja. Mungkin ini saya perlihatkan undangnya. Ini terkait pelaporan kemarin di Bareskrim," kata Fayyad di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018).

Menurut dia, kasus sembako maut di Monas ini akan ditangani unit satu Jatanras Polda Metro Jaya.

Komariah masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan hingga pukul 18.00 WIB.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto memastikan pihaknya serius menangani kasus kematian dua bocah yang diduga akibat desak-desakan saat pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 28 April lalu. Polisi masih menelusuri unsur pidana dalam peristiwa tersebut.

"Ada suatu peristiwa, ada meninggal orang, kita pasti cari tahu apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kita masih melaksanakan penyelidikan," ujar Fayyad di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat 4 Mei 2018.

 


Bukan Tidak Bekerja

Ribuan warga menyambangi Monas dalam kegiatan bagi-bagi sembako (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Dia menampik tudingan yang menilai pihaknya tak merespon kasus sembako maut di Monas tersebut. Ari Dono menuturkan, tanpa adanya laporan keluarga korban pun polisi telah melakukan penyelidikan.

"Iya, ada suatu peristiwa yang menonjol, yang menarik, ada kerumunan orang saja yang patut diduga bisa menimbulkan suatu persoalan, polisi pasti hadir di situ. Otomatis," tegasnya.

Hanya saja, Ari Dono menambahkan, polisi yang turun ke lapangan tak selalu menggunakan seragam dinas. Sehingga kinerja polisi tidak diketahui masyarakat secara kasat mata. Begitu juga dalam melakukan penyelidikan.

"Kegiatan-kegiatan kepolisian itu kan tidak selamanya terbuka untuk mencari tahu suatu peristiwa itu," tutupnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya