Pemilu Malaysia, PM Najib Razak Andalkan Dukungan di Luar Perkotaan

Para sukarelawan partai koalisi berkuasa di Malaysia melakukan kampanye door to door untuk mendukung Najib Razak.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2018, 09:12 WIB
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (AP Photo/Sadiq Asyraf)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Beberapa jam perjalanan ke arah selatan Kuala Lumpur, para sukarelawan partai koalisi berkuasa di Malaysia melakukan kampanye door to door. Pesan mereka satu: mendukung pemimpin bangsa, Najib Razak.

"Kami memiliki Perdana Menteri yang sangat rendah hati, sangat santai dan tenang," kata Yennie, warga setempat berusia 50-an.

"Dia tidak emosional dan dia membuktikan bahwa semua upayanya telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua yang dia lakukan menyentuh kami, termasuk rakyat bawah. Kami bahagia. Mengapa kami mau menentangnya?" tambah Yennie.

Partai-partai oposisi di Malaysia, yang menyatukan kekuatan di bawah Dr Mahathir Mohammad (92 tahun), mendapat dukungan kuat di Kuala Lumpur. Namun peluang mereka diperkirakan sangat kecil untuk memenangkan wilayah pedesaan di luar ibukota.

Menurut anggota parlemen dari oposisi Ong Kian Ming, pengaturan daerah pemilihan menguntungkan pemilih pedesaan.

"Konstituensi saya adalah yang terbesar di Semenanjung Malaysia dengan pemilih lebih dari 178 ribu orang. Sebagai perbandingan, konstituensi terkecil memiliki 29.000 pemilih. Jumlah pemilih di dapil saya lima kali lebih besar," katanya kepada ABC Australia.

10 kursi dapil terbesar semua dipegang oleh oposisi, sementara 10 kursi dapil terkecil saat ini dipegang oleh partai koalisi Barisan Nasional (BN) yang memerintah.

"Ini sesuatu yang sangat tidak adil. Komisi pemilihan umum telah mengelompokkan basis pendukung oposisi ke dapil-dapil besar seperti dapil saya," kata Ong.

Sementara itu pemilih di wilayah pedesaan menyatakan perekonomian Malaysia saat ini kuat dan lebih baik dari sebelumnya.

Mereka lebih mengutamakan isu-isu ekonomi seperti gaji dan dampak pajak PPN, bukan isu yang menarik perhatian internasional seperti korupsi atau penindasan terhadap perbedaan pendapat.

Para pendukung BN kepada ABC mengatakan mereka tidak percaya mengenai skandal korupsi yang membelit PM Najib sejak 2015, yang menyebabkan ditahannya kru program Four Corners ABC pada tahun 2016.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Skandal 1MDB

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. (Creative Commons)

Departemen Kehakiman AS menyebutkan sejumlah US$ 4,65 miliar telah disalahgunakan dari dana investasi Malaysia 1MDB.

Ratusan juta dolar dari dana itu diketahui berakhir di rekening bank pribadi PM Najib. Dia belakangan mengklaim bahwa uang tersebut merupakan hadiah dari miliarder Saudi yang tak disebutkan namanya.

"Saya katakan itu bohong sampai terbukti benar," kata Yennie.

"Tidak ada perbuatan salah, tidak ada buktinya," kata pendukung BN lainnya, Noor Be.

Pihak berwenang Malaysia telah menangkap dan menuduh para kritikus yang mengungkit skandal 1MDB, termasuk seniman grafis Fahmi Reza.

Undang-undang baru mengenai "berita bohong" yang diberlakukan menjelang pemilu dapat digunakan untuk mengadili siapa pun yang mengaitkan PM Najib dengan kasus korupsi 1MDB.

Para pendukung BN menyatakan mereka tidak begitu peduli dengan UU tersebut.

"Perdana Menteri kami merupakan penentang utama terhadap berita bohong," kata Noor Be.

"Dalam Islam, menyebarkan berita bohong itu dosa yang menyebabkan keadaan buruk dan nantinya masuk neraka," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya